Tanggapan Keluarga Kerajaan Inggris Soal Penembakan di Selandia Baru

16 Maret 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran William, Kate Middleton, Meghan Markle, dan Pangeran Harry berjalan menuju St. Mary Magdalene Church, Sandringham, untuk mengikuti misa Natal 2018. Foto: Dok. Meghan Markle Official
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran William, Kate Middleton, Meghan Markle, dan Pangeran Harry berjalan menuju St. Mary Magdalene Church, Sandringham, untuk mengikuti misa Natal 2018. Foto: Dok. Meghan Markle Official
ADVERTISEMENT
Peristiwa penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan 49 orang pada Jumat (15/3) telah meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk anggota keluarga Kerajaan Inggris.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, keluarga Duke of Cambridge (Pangeran William & Kate Middleton) dan keluarga Duke of Sussex (Pangeran Harry & Meghan Markle) mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengecam serangan tak masuk akal itu sebagai serangan mengerikan dan penghinaan terhadap masyarakat Selandia Baru serta komunitas Muslim.
Dua pasangan muda Kerajaan Inggris ini juga menyatakan turut berbelasungkawa terhadap mereka yang kehilangan keluarga dan teman dalam peristiwa ini. Mereka juga mendoakan seluruh masyarakat di Selandia Baru.
Pesan mereka diakhiri dengan kata 'Kia Kaha' yang berarti 'Be Strong' atau tetap kuat. Bahasa tersebut merupakan bahasa Maori, suku asli yang tinggal di Selandia Baru. Pesan ini mereka sampaikan melalui sebuah postingan Instagram di akun @kensingtonroyal.
Dua pasangan keluarga Kerajaan Inggris ini memang memiliki hubungan baik dengan Selandia Baru. Pangeran Harry dan Meghan Markle pada Oktober 2018 lalu mengunjungi Selandia Baru dalam Royal Tour of Pacific.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya di tahun 2014, Pangeran William dan Kate Middleton juga mengunjungi negara tersebut dan bahkan sempat berada di masjid Christchurch, tempat kejadian penembakan, saat melakukan tur tiga minggu di Australia dan Selandia Baru bersama putra mereka, Pangeran George.
“Kami semua beruntung dapat menghabiskan waktu di Christchurch dan merasakan semangat yang hangat, terbuka, dan murah hati dari orang-orangnya yang luar biasa.” Begitu penggalan kalimat pernyataan pasangan The Duke and Duchess yang ditulis pada caption foto Instagram di akun @kensingtonroyal.
Menurut Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, serangan tersebut merupakan tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Polisi dan pekerja forensik saat bekerja di luar Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters/Jorge Silva
Pasalnya, kekerasan dengan senjata sangat jarang terjadi di negara ini dan kekerasan massa yang terakhir terjadi adalah pada tahun 1990, ketika seorang pria bersenjata menewaskan 13 orang (Laporan NBC News).
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Associated Press (AP), tersangkanya adalah Brenton Harrison Tarrant, seorang nasionalis kulit putih Australia berusia 28 tahun yang membenci imigran. Sebelum melakukan penembakan, ia mengunggah sebuah manifesto dan kemudian menyiarkan aksinya di Facebook Live. Menurut laporan AP, Brenton merasa marah dengan serangan yang terjadi di Eropa yang dilakukan oleh umat Islam. Ia ingin membalas dendam, dan ingin menciptakan rasa takut.