Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tentang Meditasi, Asal Mula dan Manfaatnya
4 September 2018 17:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Istilah meditasi mungkin bukanlah hal yang asing lagi di telinga. Meditasi begitu populer dan sering menjadi alternatif ‘ketenangan’ bagi sebagian orang, termasuk public figure dan selebriti dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, apa sebenarnya meditasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu. Jika dijabarkan, meditasi sering dijadikan sarana relaksasi untuk melepaskan pikiran dari hal yang membebani, melelahkan, hingga segala kecemasan yang menyelimuti diri.
Waktu pengaplikasiannya pun terbilang fleksibel, alias bisa dilakukan kapan saja. Beberapa melakukannya di sela-sela aktivitas, atau bahkan sebelum, dan sesudah tidur.
Salah satu orang terkenal yang menjadikan meditasi sebagai rutinitas adalah Oprah Winfrey. Dilansir Huffington Post, Oprah percaya bahwa mencapai kesunyian dan hanya terkoneksi pada diri sendiri adalah hal yang sangat penting.
Bahkan, pada 2011 silam, Oprah mengundang beberapa instruktur meditasi ke rumah produksinya, Harpo Studios. Para instruktur tersebut membimbing karyawan Oprah untuk melakukan meditasi di pagi hari dan setelah waktu kerja.
ADVERTISEMENT
Asal mula meditasi
Jika berbicara sejarah dan asal muasalnya, meditasi berhubungan erat dengan konteks agama.
Dilansir Mindworks, dari bukti penulisan awal tentang meditasi, atau Dhyana, semua bermula dari tradisi agama Hindu bernama Vedantism sekitar tahun 1500 sebelum masehi di India kuno. Bentuk lain dari meditasi akhirnya dikembangkan oleh aliran filsafat asal Cina, Taoisme, dan India Buddha.
Keuntungan dari meditasi
Dilansir New York Times, meditasi adalah sebuah praktek simpel yang bisa dilakukan oleh semua orang. Jika dilakukan secara rutin, meditasi dapat mengurangi stres, menambah rasa tenang, dan membuat diri menjadi bahagia.
“Tujuan dari meditasi adalah agar Anda terbuka dengan segala aspek di hidup Anda, sehingga kita tetap terbangun, berada pada masa sekarang, dan selalu membuka hati pada segala hal yang dilakukan,” papar Tara Brach, guru meditasi populer dari Washington, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Saat meditasi Anda harus mengontrol pikiran Anda. Jangan sampai pikiran Anda 'berjalan' kemana-mana, dan jangan sampai pula pikiran Anda dibuat kosong sepenuhnya.
Justru, Anda dilatih untuk bisa memerhatikan dengan seksama masa sekarang, terutama pada pikiran, emosi, dan sensasi yang sedang terjadi. Biasanya, latihan dimulai dengan fokus pada pengaturan nafas dan detak jantung.
Meditasi juga dapat melatih pikiran untuk fokus terhadap masa sekarang dan kualitas diri. Tak jarang, ini menjadi momen untuk introspeksi diri karena meditasi membantu Anda menjadi ‘lebih dekat’ dengan diri sendiri lebih dalam.
Keuntungan lainnya, Anda bisa mendapatkan tidur yang baik dan lebih mudah, serta kesehatan mental yang stabil. Terdapat riset yang membuktikan klaim ini, yaitu hasil penelitian yang diterbitkan oleh JAMA Internal Medicine yang merekrut 50 orang dewasa untuk rutin lakukan meditasi yang dipandu oleh guru khusus. Hasilnya, mereka yang menderita insomnia, depresi, dan sakit kepala, mengalami pengurangan gejala berkat meditasi yang rutin tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurut pendapat Anda? Apa Anda tertarik mencoba untuk aplikasikan meditasi pada kehidupan sehari-hari?