Tersandung Isu Rasialisme, Prada Bentuk Dewan Penasihat Keberagaman

21 Februari 2019 9:59 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerai Prada. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gerai Prada. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rumah mode asal Italia, Prada mengumumkan membentuk dewan penasihat keberagaman yang dipimpin oleh sutradara film Ava DuVernay dan aktivis Theaster Gates.
ADVERTISEMENT
Badan ini bertujuan untuk mengangkat pendapat orang-orang dari berbagai latar belakang dalam perusahaan dan industri mode.
Menurut keterangan Prada, badan tersebut akan menuntun perusahaan untuk lebih mengedepankan nila-nilai inklusivitas dan keberagaman.
Dewan penasihat keberagaman akan dipimpin oleh penulis, sutradara dan produser DuVernay, seniman dan aktivis Theaster Gates dan sejumlah akademisi dan pakar budaya.
Kemudian badan ini akan bekerja sama dengan universitas, organisasi dan beberapa sponsor untuk melakukan pelatihan ke seluruh kantor global Prada.
"Prada berkomitmen untuk menumbuhkan, merekrut, dan mempertahankan beragam bakat agar turut berkontribusi pada semua departemen perusahaan," ujar Miuccia Prada, Creative Director Prada kepada The Cut.
Miuccia Prada juga mengungkapkan rasa senangnya bisa bekerja sama dengan Ava DuVernay dan Theaster Gates. Ia berharap melalui inisiatif ini dapat pula memastikan dunia mode turut mencerminkan dunia sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap dengan bekerja sama dengan Dewan Penasihat Keberagaman dan Inklusi dapat membantu kami tumbuh tidak hanya sebagai perusahaan tetapi juga sebagai individu,” imbuhnya.
Dalam suatu sesi wawancara, Gates juga memaparkan alasannya bersedia ambil bagian dalam langkah ini. Baginya, kerjasama dengan Prada bukan hal yang menyulitkannya.
Aktris sekaligus aktivis tersebut mengaku sering bekerjasama dalam beberapa proyek artistik. Sebelumnya Gates berkolaborasi dengan Prada dalam peluncuran Black Image Corporation,sebuah pameran fotografi tentang etnis Afro-Amerika yang digelar di Milan.
“Menumbuhkan upaya keberagaman di perusahaan adalah penting bagi Ava, Miuccia dan saya. Saya juga ingin memimpin Dewan Penasihat Keragaman dan Inklusi agar mencapai dampak yang berarti di seluruh industri mode," imbuh Gates.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, Prada membentuk dewan penasihat keberagaman. Hal ini dipicu akibat Prada mendapat kritikan keras lantaran dinilai menyinggung kelompok kulit hitam.
Tindakan rasis ini terjadi pada Desember 2018 lalu di Gerai Prada yang berada di Soho, New York. Gerai tersebut memajang mainan dan charms yang menyerupai blackface.
Tak hanya Prada, tudingan rasisme terkait blackface baru-baru ini juga menimpa Gucci. Hal ini terjadi lantaran, rumah mode asal Italia tersebut merilis sweater balaclava yang menyerupai blackface.
Kritik dan hujatan pun menghujani Gucci, tak lama pihak Gucci pun meminta maaf dan berkomitmen untuk merancang inisiatif jangka panjang untuk membuat program yang lebih banyak mengedepankan isu keberagaman. Hal ini Gucci wujudkan dengan mengeluarkan program beasiswa penuh untuk meningkatkan keberagaman dalam departemen kreatif mereka.
ADVERTISEMENT