Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tips Belanja dengan Cerdas Agar Tidak Bokek di Akhir Bulan
17 Januari 2019 12:27 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Perempuan dan berbelanja merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Banyak perempuan mengaku sulit menahan diri untuk setop membeli makeup, skin care, pakaian, tas, dan sepatu yang ditaksir. Terlebih saat bertemu sale atau diskon gila-gilaan yang ditawarkan situs belanja online.
ADVERTISEMENT
Belanja untuk memuaskan keinginan sah-sah saja, asal tahu batas kemampuan dan punya kondisi finansial yang sehat. Jangan sampai tagihan kartu kredit membludak di akhir bulan hanya karena tergiur iklan, promo, dan lapar mata.
Agar hasrat belanja aman terkendali, perencana keuangan Eko Endarto, RFA menyarankan Anda untuk membuat bujet atau anggaran belanja setiap bulan.
"Pertama, harus punya bujet setiap bulan, berapa nominal yang mau dipakai belanja setiap bulan," ujarnya saat diwawancarai kumparanSTYLE, Selasa (15/1).
Eko juga memberi tips simpel yang bisa Anda terapkan di kehidupan sehari-hari.
"Setelah tentukan bujet, anggaplah Rp 1 juta, tinggal dibagi per-minggu. Karena ada empat minggu dalam satu bulan, tinggal dibagi empat jadi Rp 250 ribu per minggu. Jadi Anda punya uang Rp 250 ribu yang bisa dipakai untuk jajan apapun per-minggu," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ini efektif untuk membatasi pengeluaran dan mengontrol diri agar tidak boros. "Besaran nominalnya sebenarnya fleksibel. Kalau sudah belanja lebih dari Rp 250 ribu di minggu pertama, maka bujet belanja di minggu berikutnya berkurang, enggak boleh belanja lagi," tekan Eko.
Ia juga memperingatkan jangan impulsif membeli sesuatu karena dipengaruhi mindset 'mumpung diskon'.
"Belanja karena butuh, jadi harus tahu dulu barang yang perlu dibeli. Setelahnya baru incar diskon dan harga termurah. Jangan sampai konsepnya dibalik. Berpikir mumpung murah langsung dibeli, padahal belum butuh. Ini yang bikin boros dan gaji tidak bisa terkumpul," tutupnya.