news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Manfaat Satelit Internet Satria untuk Indonesia

3 Mei 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi satelit. Foto: PIRO4D via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi satelit. Foto: PIRO4D via Pixabay
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) telah menyiapkan satelit multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria) untuk menyebarkan akses internet cepat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Satelit Satria menggunakan teknologi High Troughput Satellite (HTS) yang memiliki kapasitas kecepatan internet hingga 150 Gbps. Satelit ini nantinya dapat membantu pemerintah dalam memeratakan akses internet di hampir 150 ribu titik seluruh Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan, satelit Satria ini berbeda dengan satelit yang telah dimiliki oleh Indonesia sebelumnya, seperti yang dioperasikan BRI, Telkom, dan Indosat.
Menkominfo Rudiantara. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Satelit Satria merupakan satelit yang didesain khusus untuk jaringan internet, bukan untuk fungsi yang lain, seperti broadcasting atau telekomunikasi seluler.
"Analogi satelit yang lain seperti truk, truk itu bisa ngangkut orang, truk bisa ngangkut barang bisa ngangkut macam-macam. Satelit Satria, ini bus yang hanya mengangkut orang dengan kursinya. Ini hanya untuk internet, karena kita sudah memasuki era internet dan kebutuhan internet kita bandwidth kita makin lama makin besar," ungkapnya dalam acara Penandatanganan KBPU Satelit Multifungsi Satria di Jakarta, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Rudiantara juga menjelaskan manfaat dari satelit Satria untuk Indonesia, jika berhasil mengangkasa. Akses internet yang diberikan bisa meningkatkan pelayanan publik, mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, keamanan, hingga pemerintahan daerah.
Acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama Proyek KPBU Satelit Multifungsi, di Museum Nasional, Jakarta. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
1. Sektor pendidikan. Satelit Satria dapat mendukung penyediaan layanan internet cepat di 93.400 titik sekolah SD, SMP, SMA, SMK, Madrasah, dan Pesantren seluruh Indonesia.
2. Sektor kesehatan. Satelit Satria mampu memberikan akses internet di 3.700 titik puskesmas, rumah sakit, dan layanan kesehatan lainnya, sehingga memudahkan konektivitas layanan kesehatan terutama di daerah 3T.
3. Sektor keamanan. Satelit Satria dapat membantu TNI dan POLRI dalam menfasilitasi layanan internet cepat di 3.900 titik untuk memenuhi kebutuhan administrasi pertahanan dan keamanan.
4. Sektor pemerintah daerah. Untuk mendukung 47.900 titik kantor desa/kelurahan dan kecamatan di Indonesia, satelit Satria akan menghubungkannya secara online dengan internet, sehingga pelayanan pemerintah berbasis elektronik (e-government) bisa efektif.
ADVERTISEMENT
5. Sektor keuangan. Satelit Satria mendukung percepatan digitalisasi penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi), guna mendorong percepatan realisasi keuangan inklusif di seluruh Indonesia.
Ilustrasi satelit. Foto: Free-Photos via Pixabay
Diharapkan satelit Satria bisa mengorbit pada tahun 2023 dan mulai dibangun pada akhir 2019. Manufaktur satelit asal Prancis, Thales Alenia Space, dipercaya merakit satelit Satria yang diperkirakan meluncur dengan roket Ariane 5 Upper/6.2 atau Falcon 9-5500.
Kominfo mengandeng konsorsium PSN sebagai pelaksana satelit Satria. Konsorium PSN adalah pemenang tender lelang satelit Satria dan telah membentuk PT Satelit Nusantara Tiga yang terdiri empat perusahaan: PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.