5G Diprediksi Dominasi Asia Tenggara di 2028, Punya 5 Miliar Pengguna Global

8 Desember 2022 10:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi infrastruktur 5G. Foto: Dok. Ericsson
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi infrastruktur 5G. Foto: Dok. Ericsson
ADVERTISEMENT
Ericsson, melalui laporan Ericsson Mobility Report melaporkan bahwa 5G akan menjadi teknologi terkemuka di Asia Tenggara pada 2028.
ADVERTISEMENT
Secara global, diperkirakan akan ada satu miliar langganan 5G pada akhir 2022. Kemudian pada 2028 akan ada 5 miliar langganan seluler yang terkoneksi dengan 5G di seluruh dunia.
Ericsson juga memperkirakan bahwa Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA) meningkat menjadi 300 juta koneksi dalam enam tahun ke depan. FWA adalah alternatif nirkabel untuk konektivitas broadband kabel yang digunakan di rumah dan untuk berbagai bisnis, yang menjadi salah satu 5G use cases awal yang utama.
FWA diperkirakan akan tumbuh sebesar 19 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari tahun 2022 hingga 2028, dan mencapai 300 juta koneksi pada akhir tahun 2028. Hal ini dipicu oleh penerapan FWA yang luas di India.
ADVERTISEMENT
Lebih dari tiga perempat dari CSP (Penyedia Layanan Komunikasi) yang disurvei dari 100 negara menawarkan layanan FWA. Satu pertiga CSO sudah menawarkan FWA dengan 5G. Ini mengalami kenaikan pesat dari tahun yang hanya seperlima.

Kenaikan penggunaan 5G

Per Juli hingga September 2022, ada 110 juta penambahan langganan 5G di seluruh dunia, membuat jumlahnya menjadi total 870 juta. Pengguna 5G diperkirakan mencapai 1 miliar akhir tahun ini.
Ilustrasi infrastruktur 5G. Foto: Dok. Ericsson
Angka tersebut menegaskan bahwa 5G merupakan generasi konektivitas seluler dengan scaling tercepat, tegas laporan tersebut. Faktor utama penyebabnya adalah para vendor menyediakan perangkat secara tepat waktu, dengan harga yang turun lebih cepat daripada 4G dan penerapan 5G awal yang besar di China.
Sementara itu, Amerika Utara dan Asia Timur Laut terus mengalami pertumbuhan 5G yang kuat, dengan penetrasi langganan 5G di wilayah tersebut yang diperkirakan akan mencapai sekitar 35 persen pada akhir tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Secara global, hampir 230 CSP telah meluncurkan layanan 5G hingga saat ini, bersamaan dengan lebih dari 700 model smartphone 5G diumumkan atau diluncurkan secara komersial.
Pada akhir tahun 2028, diperkirakan terdapat lima miliar langganan 5G di seluruh dunia, menyumbang 55 persen dari semua pengguna jaringan seluler. Dalam jangka waktu yang sama, jangkauan populasi 5G diproyeksikan mencapai 85 persen, sementara jaringan 5G diperkirakan membawa sekitar 70 persen data traffic seluler dari seluruh pertumbuhan traffic pada jangka waktu yang sama.
“Penyedia Layanan Komunikasi terus menerapkan 5G dan momentum untuk FWA semakin cepat. Selain itu, data traffic jaringan seluler global meningkat hampir dua kali lipat setiap dua tahun,” ungkap Fredrik Jejdling, Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang dijelaskan dalam Ericsson Mobility Report edisi ini, penyedia layanan kini mengambil tindakan untuk menyebarkan perangkat keras dan perangkat lunak dari radio hemat energi generasi terbaru, meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, serta mengoperasikan infrastruktur lokasi secara cerdas untuk mengurangi dampak lingkungan.”

Bagaimana dengan 4G?

Pengguna jaringan 4G terus meningkat. Dari Juli hingga September 2022, langganan 4G bertambah sekitar 41 juta, Diperkirakan langganan 4G akan mencapai puncaknya sekitar 5,2 miliar pada akhir tahun 2022 ini. Laporan tersebut tidak menyebut kapan downtrend 4G akan terjadi.
Pengguna layanan seluler diperkirakan mencapai 8,4 miliar pada tahun 2022, dan naik hingga 9,2 miliar pada akhir tahun 2028. Angka ini sudah besar dari awal (dan naik tidak signifikan) karena kebanyakan masyarakat di seluruh dunia sudah memiliki smartphone.
ADVERTISEMENT
Jumlah pengguna smartphone sendiri mencapai 6,6 miliar pada akhir tahun 2022, mencakup 79 persen dari keseluruhan pengguna ponsel.
Ilustrasi infrastruktur 5G. Foto: Dok. Ericsson
Laporan tersebut menyebutkan, di Asia Tenggara dan negara-negara pasifik, sebagian besar penyedia layanan utama diprediksi akan meluncurkan layanan 5G komersial pada akhir tahun 2028. Langganan 5G di wilayah tersebut diperkirakan akan mencapai sekitar 620 juta di akhir tahun 2028, artinya 5G akan menjadi teknologi terdepan dalam hal langganan, dengan tingkat penetrasi sebesar 48 persen.
Jumlah langganan 5G di wilayah ini diproyeksikan akan mencapai hampir 30 juta di tahun 2022. Adopsi 5G dan pertumbuhan penggunaan layanan imersif baru oleh konsumen merupakan faktor utama pertumbuhan penggunaan data seluler di wilayah tersebut. Data traffic seluler per smartphone diperkirakan akan tumbuh dari 12,5 GB per bulan di tahun 2022 menjadi 54 GB per bulan di tahun 2028, dengan CAGR (Compounded Annual Growth Date) hampir 30 persen.
ADVERTISEMENT
“Sebagai pemimpin Teknologi Informasi & Komunikasi (ICT) yang terkemuka, misi Ericsson adalah untuk memungkinkan nilai penuh konektivitas bagi konsumen dan bisnis, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkap Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.
Berbicara soal dampak positif bagi lingkungan, Jerrry mengatakan “Ericsson juga akan terus menghadirkan jaringan dengan solusi teknologi hemat energi terbaru untuk mengurangi jejak karbon sekaligus mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi Tanah Air.”