Ada Bug Fingerprint, Pengguna Galaxy S10 Diminta Update Software

24 Oktober 2019 12:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samsung Galaxy S10 terbaru. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
zoom-in-whitePerbesar
Samsung Galaxy S10 terbaru. Foto: REUTERS/Henry Nicholls
ADVERTISEMENT
Samsung memberikan pembaruan untuk memperbaiki celah pada Galaxy S10. Update ini diberikan menyusul adanya celah pada sistem keamanan pemindai sidik jari di smartphone premium itu.
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini juga meminta maaf kepada para pengguna Galaxy S10 dan meminta mereka untuk segera update sistem autentikasi biometrik ke versi yang paling baru.
Penjualan perdana Samsung Galaxy S10 di Jakarta. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
“Samsung Electronics memperlakukan keamanan produk dengan sangat serius dan akan memastikan untuk memperkuat keamanan lewat peningkatan yang berkelanjutan dan pembaruan untuk meningkatkan fungsi autentikasi biometrik,” kata Samsung, seperti dilansir Reuters.
Samsung juga mengatakan, pihaknya akan mengirimkan notifikasi untuk para pengguna Galaxy S10 dan Galaxy Note 10 yang sudah mendaftarkan autentikasi biometrik untuk update software.
Penjualan perdana Samsung Galaxy S10 di Jakarta. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Sebelumnya, berdasarkan laporan The Sun, seorang ibu rumah tangga asal Inggris bernama Lisa Neilson menjadi korban dari bug ini. Hal itu disadari olehnya setelah dia membeli pelindung layar dari merek bukan Samsung.
ADVERTISEMENT
Saat itu, suaminya dapat membuka kunci ponsel menggunakan sidik jarinya meski tidak terdaftar dalam perangkat. Setelah ditelusuri, ternyata sejumlah pelindung layar dengan bahan gel dapat mengacaukan sensor ultrasonic pada pemindai fingerprint.
Saat kamu mendaftarkan sidik jari dengan memakai pelindung layar, kunci itu kemudian dapat dibuka oleh fingerprint siapa saja. Gara-gara hal itu, pihak bank dan platform pembayaran digital melarang pengguna Samsung Galaxy S10 untuk memakai aplikasinya lewat perangkat itu, dua di antaranya adalah Bank of China dan Alipay.