Alasan Xiaomi Masih Pasang Iklan di Smartphone

5 Januari 2020 19:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Smartphone Xiaomi diketahui menampilkan iklan di beberapa bagian. Hal ini membuat penggunanya sedikit merasa tidak nyaman dan Xiaomi telah mengetahuinya. Namun, Xiaomi hingga kini masih tetap mempertahankan fitur iklan tersebut di smartphone miliknya.
ADVERTISEMENT
Tampilan iklan di smartphone Xiaomi merupakan bawaan dari custom UI (User Interface) MIUI. Custom UI ini sudah menjadi bagian dan daya pikat yang diunggulkan dari smartphone Xiaomi. Kehadiran iklan di MIUI memang telah lama menimbulkan pro dan kontra.
Iklan ini, biasa muncul saat menggunakan berbagai layanan atau aplikasi yang dibawa MIUI. Kadang juga muncul di tab notifikasi.
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse, menjelaskan kenapa Xiaomi tetap mempertahankan tampilan iklan di perangkat smartphone-nya. Menurutnya, hadirnya iklan ini bisa memberikan margin keuntungan bagi perusahaan.
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia, pamer smartphone Mi Mix Alpha di Jakarta. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Alvin menganalogikan iklan di smartphone Xiaomi sebagai tip alias imbalan. Keuntungan yang didapat dari iklan, ibarat tip yang diberikan oleh pelanggan, karena menyukai jasa atau barang yang digunakan.
ADVERTISEMENT
"Xiaomi adalah perusahaan internet. Ada banyak brand di dunia yang memakai Internet business models untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, subscription yang bisa membantu mendapat revenue. Xiaomi bukan perusahaan non profit, jadi menjaga (margin) lima persen, kami mencari cara dan ini (iklan) jadi salah satu cara kami bertahan," ungkap Alvin, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (4/1).
Menurut Alvin, iklan menjadi salah satu cara Xiaomi untuk tetap menjaga margin keuntungan lima persen. Sebelumnya, CEO Xiaomi, Lie Jun, menyatakan Xiaomi akan selamanya membatasi margin laba bersih setelah pajak untuk seluruh penjualan perangkat kerasnya termasuk smartphone, IoT, dan produk gaya hidup hingga maksimal 5 persen saja.
Smartphone Xiaomi Redmi 7. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Lei Jun juga telah mengatakan dari awal bahwa smartphone hanyalah salah satu bagian dari ekosistem Xiaomi. Ada lebih banyak lagi produk lainnya yang dihadirkan Xiaomi, seperti produk peralatan rumah tangga, termasuk layanan seperti video online, e-commerce, produk keuangan, gaya hidup, dan layanan digital lain.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Alvin menjelaskan, Xiaomi terus mengembangkan iklan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga kehadirannya tidak akan mengganggu dan akan membantu para pengguna.
Xiaomi juga mengaku akan terus mendengarkan feedback dari pengguna. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pengalaman pengguna.