Anti-Lowbat, Ilmuwan Bikin Baju yang Bisa Cas HP

23 September 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi baju. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi baju. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Powerbank sangat membantu pengguna handphone (HP) yang baterainya habis dan butuh cas portabel. Namun, enggak lama lagi, kita mungkin bakal punya metode cas baru yang lebih simpel lewat baju.
ADVERTISEMENT
Sekelompok peneliti China dari Fudan University baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka berhasil bikin baju yang bisa cas baterai HP secara wireless. Temuan ini dipublikasi dalam jurnal Nature pada 1 September 2021.
Dalam laporannya, peneliti mengeklaim bahwa cas HP pakai baju menawarkan pengalaman yang nyaman. Untuk mengilustrasikan, para peneliti memberikan gambar bagaimana sebuah HP dapat dicas lewat koil transmisi nirkabel yang terhubung ke baju. Koil ini bisa dimasukkan ke kantung celana, jadi pengguna enggak perlu repot-repot memegang HP ketika dicas.
Ilustrasi cas HP secara wireless pakai baju. Foto: He, et al., Nature, 2021
Baju pintar yang dibekali kemampuan mengisi daya memang bukan inovasi yang baru. Sejumlah jaket pintar yang ada di pasaran saat ini memiliki kompartemen khusus baterai di bagian kantung sehingga pengguna bisa cas di sana.
ADVERTISEMENT
Namun, kompartemen semacam itu mungkin bukan cara terbaik untuk cas HP secara portabel karena bikin jaket terasa besar. Jaket pintar yang bisa cas HP juga umumnya enggak bisa dicuci atau ditekuk sembarangan, karena baterai lithium-ion rentan terhadap hal-hal seperti itu.
Nah, yang menarik dari temuan peneliti Fudan University, mereka enggak memakai baterai lithium-ion konvensional. Alih-alih bikin kompartemen khusus, peneliti justru membuat baterai lithium-ion dalam bentuk benang — yang mereka sebut sebagai serat baterai lithium-ion atau fibre lithium-ion batteries (FLIBs).
Secara teknis, benang baterai lithium-ion ini dibuat dengan melilitkan kawat aluminium yang dilapisi dengan lithium kobalt oksida (untuk elektroda positif) dan kawat tembaga berlapis grafit (untuk elektroda negatif). Serat ini juga dilapisi dengan pembungkus khusus untuk mencegah korsleting.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi charging ponsel Foto: Shutter Stock
Menurut para peneliti, serat baterai ini mampu menampung sekitar 85,69 watt-hour listrik per kilogram. Kapasitasnya sedikit lebih besar dari baterai iPhone 12 Pro Max yang membawa baterai 14,13 watt-hour dengan berat sekitar 228 gram.
Melalui eksperimen, peneliti menemukan bahwa kapasitas serat baterai tersebut dapat pertahan hingga 90,5 persen setelah 500 siklus charge dan discharge. “Lebih dari 80 persen kapasitas dapat dipertahankan setelah menekuk serat selama 100.000 siklus,” jelas peneliti dalam laporannya.
Tak hanya tahan dilipat, serat baterai juga tetap bekerja dengan baik meski dicuci dengan air dan ditusuk dengan pisau. Peneliti juga membuktikan bahwa tekstil yang dibuat dari serat baterai tersebut dapat terus mengisi iPad meski kainnya lagi dilindas mobil seberat 1.300 kilogram.
ADVERTISEMENT
Peneliti mengeklaim bahwa mereka telah mampu memproduksi serat baterai ini dalam “skala industri.”
Baju dengan benang baterai lithium-ion terbukti bisa cas iPad meski dilipat, ditusuk, dan dilindas mobil. Foto: He, et al., Nature, 2021
Namun, anggota peneliti bernama Peng Huisheng mengatakan kepada media lokal The Paper bahwa timnya perlu melakukan riset lebih lanjut sebelum mempopulerkannya ke publik. Sebab, kepadatan energi serat baterai yang timnya buat —yang mengukur jumlah energi yang dikandung baterai secara proporsional dengan beratnya— masih tertinggal di belakang baterai lithium-ion konvensional.
“Banyak fungsi dari baterai lithium-ion serat yang dapat dipakai telah direalisasikan, tetapi masih ada jalan panjang untuk promosi dan mempopulerkan yang sebenarnya,” kata Huisheng.
Penelitian ini pun disambut baik oleh Zijian Zheng, seorang profesor di Hong Kong Polytechnic University yang mempelajari wearable device. Dia menganggap bahwa baju pintar umumnya memiliki masalah soal bagaimana baterai dapat disimpan. Nah, penelitian dari Fudan University telah menemukan solusinya dengan membuat baterai sebagai benang baju.
ADVERTISEMENT
"Kamu harus meletakkan baterai kamu di suatu tempat, dengan kabel yang terhubung ke perangkat," kata Zheng, yang bukan anggota tim peneliti, dikutip Mashable. "Keuntungan dari bahan yang diterbitkan dalam makalah ini adalah terlihat seperti serat, sehingga dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam struktur kain kamu."