Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Apa itu PayTren? Bisnis Yusuf Mansur yang Viral dan Mau Dijual
8 April 2022 17:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Nama Yusuf Mansur sedang trending topic di Twitter lantaran beredar video dirinya marah-marah membicarakan masa depan perusahaan PayTren miliknya, yang belakangan dilaporkan akan dijual.
ADVERTISEMENT
PayTren adalah merek dagang bisnis aset manajemen syariah milik Yusuf Mansur. Bisnis ini dijalankan oleh perusahaan bernama PT PayTren Aset Manajemen (PAM).
Tim kumparan telah meminta penjelasan kepada Yusuf Mansur terkait videonya yang sedang viral. Dia hanya membalas pesan dengan jawaban: "Doain aja."
Berdasarkan data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PayTren Asset Manajemen (PAM) eksis di pasar modal syariah Indonesia sejak 24 Oktober 2017. Pemegang saham mayoritasnya adalah Yusuf Mansur sebesar 94 persen dan Deddi Nordiawan 6 persen.
PayTren memiliki modal dasar Rp 25 miliar dan modal disetor Rp 17,65 miliar. Awalnya, PayTren memiliki tiga produk keuangan syariah, AM Syariah Saham Dana Falah (reksa dana saham), PAM Syariah Likuid Dana Safia (reksa dana pasar uang), dan PAM Syariah Campuran Dana Daqu (reksadana campuran). Kini hanya tersisa satu yang diperdagangkan, yaitu PAM Syariah Likuid Dana Safia (reksa dana pasar uang). Sementara dua lainnya dilikuidasi OJK karena dana kelolanya berada di bawah batas minimal yang dipersyaratkan.
ADVERTISEMENT
Kinerja Reksa Dana PAM Syariah Likuid Dana Safia pun tidak terlalu moncer. Terlihat dari total dana kelolaan (AUM) PayTren menyusut menjadi hanya Rp 1,61 miliar.
Padahal, di Desember 2021, total AUM PayTren mencapai Rp 13,08 miliar. Bahkan, di Desember 2019, total AUM PayTren mencapai Rp 32,86 miliar.
Mau Dijual ke Investor Baru
Pada Maret 2022 lalu, PayTren dilaporkan akan menjual seluruh sahamnya kepada investor baru.
Direktur Utama PayTren, Ayu Widuri, menjelaskan tujuan dari penjualan keseluruhan saham PayTren itu untuk mencapai visi dan misi PayTren, salah satunya menjadi manajemen aset syariah pertama di Indonesia.
"Tujuannya mendapatkan strategic partner untuk pengembangan PayTren AM sebagai Manajer Investasi Syariah pertama di Indonesia," ujar Ayu saat dihubungi kumparan, pada 19 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
Progres jual beli saham sedang dalam tahap proses perizinan kepada pihak regulator yang berwenang, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia mengakui, sudah ada calon pembeli saham PayTren, tetapi belum mau mengungkap identitasnya.
Belum diketahui berapa nilai penjualan 100 persen saham PayTren tersebut kepada calon pembeli, karena wewenangnya bukan lagi di manajemen PayTren saat ini.
Proses jual beli saham PayTren dilakukan melalui proses due diligence atau uji tuntas, yaitu aktivitas investigasi atau audit riwayat keuangan yang dilakukan oleh calon investor terhadap perusahaan di mana dia hendak menanamkan modal.