Apa yang akan Berubah pada Hidup Manusia Saat Ada 5G?

1 Maret 2018 1:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Jaringan 5G tak lama akan segera hadir. Dunia akan terhubung lebih cepat, mobilitas jadi lebih dinamis, peralatan sehari-hari akan jadi semakin ‘pintar’.
ADVERTISEMENT
Dalam arena Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, hampir semua operator, produsen peralatan asli (OEM) sampai perusahaan pembuat teknologi cip seperti Qualcomm mendemonstrasikan tentang 5G. Khusus untuk Qualcomm, ada demo mulai dari proses kerja cip yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri, kebutuhan Internet of Things (IoT) sampai otomotif.
Direktur Senior Produk Marketing Qualcomm Peter Carson mengatakan, dunia setelah ada 5G akan berubah. Bakal banyak pemanfaatan teknologi ini untuk kepentingan manusia yang lebih massif dan cepat.
“5G akan menembus batasan-batasan yang ada di jaringan,” kata Carson kepada kumparan (kumparan.com).
Dalam konteks aktivitas berinternet sehari-hari, pengguna akan mendapat koneksi jaringan yang lebih cepat. Latensi berkurang. Kualitas bermain game akan jadi semakin lebih baik. Pengalaman browsing jadi lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Untuk masalah kesehatan, penggunaan 5G dalam teknologi Augmented Reality (AR) bisa menambah akurasi dalam diagnosa. Bahkan mungkin proses operasi atau tindakan kepada pasien secara jarak jauh.
“Dengan 5G, latensi akan semakin sedikit. Tak ada delay. Dokter bisa melihat apa yang terjadi pada tubuh manusia sesuai dengan kondisi nyatanya,” ungkap Carson.
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Jaringan 5G (Foto: Reuters)
Di dunia industri, yang akan banyak berubah adalah otomotif. Mobil-mobil pintar yang bisa melaju otomatis atau biasa disebut mobil otonom akan banyak diproduksi. Saat ini, beberapa perusahaan besar sudah mulai mengerjakan proyek ambisius tersebut.
Mobil otonom 5G Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil otonom 5G Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Qualcomm sudah menunjukkan kepada dunia mobil otonomnya yang digerakkan oleh cip pintar Snapdragon. Beberapa perusahaan pembuat cip, penyedia jaringan, bahkan produsen otomotif juga sudah memajang mobil otonomnya di arena MWC.
ADVERTISEMENT
“Segmen terbesar kami adalah otomotif. Mobil bisa ‘bicara’ satu sama lain,” tambah Direktur Senior Marketing Qualcomm Ryan Gorostiza.
Menikmati virtual reality dengan Samsung Gear VR. (Foto: Samsung Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Menikmati virtual reality dengan Samsung Gear VR. (Foto: Samsung Indonesia)
Teknologi 5G juga akan membantu proses produksi di pabrik atau perusahaan menjadi lebih cepat. Mesin-mesin atau robot yang dipakai untuk menggerakkan barang akan bekerja tanpa kabel dan bisa ‘berkomunikasi’ satu sama lain.
“5G tidak hanya persoalan mobile broadband. Tapi juga bisa menghubungkan benda-benda satu sama lain,” kata Gorostiza.
Teknologi 5G akan tersedia di beberapa negara pada tahun 2019. Saat ini, proses uji coba sedang dilakukan. Qualcomm sudah menggelar uji simulasi untuk memahami seberapa hebat manfaat yang didapat pengguna dengan 5G ini.
Simulasi dilakukan di dua kota: Frankfurt, Jerman, dan San Francisco, California, AS, dengan situasi dan kondisi Internet yang sesungguhnya di kedua kota tersebut. Faktor seperti geografi, permintaan pengguna di dalam jaringan yang berbeda-beda, hingga alokasi spektrum, akan menentukan seberapa hebat Internet 5G.
Arena menjajal teknologi VR Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arena menjajal teknologi VR Qualcomm. (Foto: Rachmadin Ismail/kumparan)
Simulasi di kota Frankfurt, memakai model NSA 5G NR yang berjalan di spektrum 100 MHz di 3,5 GHz dengan jaringan gigabit-LTE yang mengoperasikan lima pita spektrum LTE, ternyata menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Data hasil simulasi memperlihatkan browsing atau berselancar di Internet 5G mengalami peningkatan. Jika rata-rata browsing pengguna 4G hanya sanggup mencapai 56 Mbps, maka pengguna 5G mengalami kecepatan browsing hingga lebih dari 490 Mbps.
Bagaimana dengan Indonesia? Kita tunggu saja.