Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Apple Percaya Perubahan Iklim Bisa Menguntungkan Bisnis iPhone
25 Januari 2019 13:02 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim kini menjadi masalah serius bagi seluruh penduduk Bumi. Banyak fenomena alam terjadi akibat dampak dari perubahan iklim, salah satunya cuaca ekstrem di Australia yang menyebabkan banjir dan kebakaran hutan pada November 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Hasil tinjauan studi yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine pada 17 Januari 2019 menyebutkan, dalam beberapa dekade ke depan, lebih dari 250.000 orang di dunia diprediksi bakal tewas tiap tahunnya akibat perubahan iklim.
Di balik keburukan yang terjadi akibat perubahan iklim, ada ruang untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dalam laporan penelitian terbaru organisasi nirlaba asal Inggris, CPD (dahulu dikenal Carbon Disclosure Project).
Riset itu meminta sejumlah perusahaan besar di seluruh dunia untuk mengungkapkan efek positif dan negatif yang dapat dihasilkan oleh perubahan iklim. Salah satu perusahaan yang jadi responden penelitian itu adalah Apple .
Berbeda dengan perusahaan besar lainnya yang lebih banyak menyinggung efek negatif dari perubahan iklim, Apple justru melihat perubahan iklim bisa menguntungkan bisnis iPhone miliknya. Lebih banyak bencana akan membuat iPhone lebih penting bagi kehidupan seseorang, menurut Apple dalam survei CPD.
ADVERTISEMENT
"Ketika orang-orang mulai mengalami peristiwa cuaca yang parah dengan frekuensi yang lebih besar, kami mengharapkan meningkatnya kebutuhan akan kepercayaan diri dan siap siaga di arena keselamatan pribadi dan kesejahteraan orang-orang yang dicintai," kata Apple dalam laporan CPD, seperti dikutip Bloomberg.
Lebih lanjut, Apple menjelaskan perangkat seluler mereka dapat berfungsi sebagai senter atau sirene, memberikan instruksi pertolongan pertama, serta dapat bertindak sebagai radio.
Selain itu, iPhone diklaim dapat diisi ulang beberapa kali melalui "aki mobil", sesuatu yang akan memungkinkan pemilik untuk menggunakan iPhone mereka dalam jangka waktu yang lama.
Apple sendiri belum memberikan komentar terkait laporan studi dari CPD.
Melihat pertumbuhan bisnis iPhone saat ini, terutama dalam laporan terakhir pada akhir 2018, menyebutkan jika Apple diprediksi mengalami penurunan pendapatan sebesar 9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 130 triliun untuk tahun 2018. Pelemahan ini juga mengakibatkan Apple memangkas estimasi keuangan mereka, yang sayangnya juga menyebabkan jatuhnya harga saham Apple hingga kehilangan sebagian besar nilai pasarnya.
ADVERTISEMENT
Apple sekarang menargetkan pendapatan kuartal pertama 2019 sekitar 84 miliar dolar AS, turun dari target awal yang diperkirakan antara 89 miliar dolar AS dan 93 miliar dolar AS, menurut laporan FactSet.