Baru Satu Bulan, Layanan Streaming CNN+ Bakal Setop Akhir April 2022

22 April 2022 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung CNN Foto: REUTERS/Russell Boyce
zoom-in-whitePerbesar
Gedung CNN Foto: REUTERS/Russell Boyce
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CNN+, platform streaming milik CNN mengumumkan akan menghentikan layanannya pada 30 April, hanya berjarak satu bulan setelah resmi diluncurkan.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini diambil setelah perusahaan induk CNN, WarnerMedia resmi merger dengan perusahaan media Discovery dan membentuk Warner Bros. Discovery (WDB) pada awal bulan ini.
Sebagian acara di CNN+ akan bergabung dengan platform streaming WDB, sisanya akan ke jaringan TV utama CNN.
Bos streaming Discovery J.B. Perrette dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa layanan streaming terpusat lebih pro konsumen dibanding platform yang terpisah-pisah.
"Di pasar streaming yang kompleks, konsumen menginginkan kesederhanaan dan layanan lengkap yang memberikan pengalaman yang lebih baik dan nilai lebih daripada penawaran yang berdiri sendiri, dan, bagi perusahaan, model bisnis yang lebih berkelanjutan untuk mendorong investasi masa depan kami dalam jurnalisme dan storytelling yang hebat," kata Perrette.
Ilustrasi streaming film dan series favorit Foto: Shutterstock
Ratusan pekerja CNN+ diberikan waktu 90+ hari untuk mencari pekerjaan baru di bagian lain perusahaan. Sementara pegawai yang gagal mengamankan pekerjaan akan diberikan pesangon minimal enam bulan gaji.
ADVERTISEMENT
Perrette mengatakan bahwa hal ini sebenarnya dapat dihindarkan. Merger perusahaan sudah diinisiasi sejak tahun lalu. Namun ungkapnya "kepemimpinan sebelumnya memutuskan untuk terus berjalan" dengan rencana peluncuran CNN+ bulan Maret.
CNN+ baru diluncurkan 29 Maret lalu sebagai langkah CNN untuk ikut mendulang cuan di dunia layanan streaming. Sebuah laporan mengungkap bahwa CNN menghabiskan uang sebanyak 300 juta AS atau sekitar Rp 4,3 triliun (kurs 14.358) untuk pengembangannya, namun hanya menarik 10.000 penonton per hari.
Masih di sektor yang sama, streaming, beberapa hari lalu, Netflix melaporkan kehilangan 200.000 pelanggan berbayar di kuartal pertama 2022, dan mengatakan akan ada 2 juta pelanggan lagi yang akan hilang di kuartal kedua. Harga lembar saham Netflix langsung jatuh dan menghilangkan total 50 miliar dolar AS valuasi perusahaannya.
ADVERTISEMENT