Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Perusahaan on-demand Gojek kembali mengambil langkah untuk bisa mengaspal di FIlipina. Startup asal Indonesia ini belum menyerah dan kembali mengajukan izin beroperasi kepada otoritas Departemen Transportasi Filipina setelah dua kali ditolak.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Bloomberg, dokumen pengajuan Gojek itu kini dalam tahap evaluasi oleh regulator transportasi di negara tersebut. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Asisten Departemen Transportasi Filipina.
Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran ini siap menantang monopoli Grab di sana. Misi ekspansi ke Filipina ini tentu saja bukan hal yang mudah, mengingat pesaingnya itu sudah hadir terlebih dahulu dan menguasai hingga 90 persen pasar transportasi online.
Badan pengaturan transportasi darat (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) di Filipina sebelumnya sudah menolak dua kali pengajuan operasional Gojek di negara itu. Penolakan itu karena Gojek belum mampu memenuhi syarat operasi bisnis operasi di Filipina.
Diketahui, Filipina membatasi kepemilikan saham asing untuk bisnis tertentu sebesar 40 persen. Sementara Velox Technology Philipines Inc., unit bisnis Gojek di Filipina, sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan asal Singapura.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Velox sudah menjual sebagian besar sahamnya. Berdasarkan dokumen Komisi Keamanan dan Pertukaran Filipina, 60 persen saham dari perusahaan entitas bisnis teknologi itu resmi dimiliki oleh perusahaan asal Filipina bernama Pace Crimson Ventures Corp..
Sementara CEO Zalora Filipina dan juga pemegang saham terbesar Pace Crimson (35 persen), Paulo Campos, mengklaim bahwa platform belanja online yang setengah sahamnya dikuasai Ayala Corp. ini tidak ada hubungannya dengan Gojek.
“Ayala Corp. tidak memiliki keterlibatan dalam investasi dan sudah tidak memiliki koneksi apa pun dengan Gojek atau upaya mereka untuk memasuki pasar Filipina,” aku Campos, seperti dilansir Bloomberg.
Ayala Corp. sendiri sebelumnya pernah dilaporkan Nikkei, bahwa perusahaan ini sedang didekati oleh Gojek untuk potensi kerja sama.
ADVERTISEMENT