Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
CEO AirAsia Tony Fernandes membuat keputusan penting di media sosial. Pria berusia 54 tahun itu memutuskan menutup akun resminya di Facebook yang sudah memiliki sekitar 670 ribu pengikut.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil sebagai bentuk protes dirinya terhadap video penembakan Christchurch, Selandia Baru, yang disiaran langsung oleh salah satu pelaku di platform buatan Mark Zuckerberg itu. Fernandes menceritakan keputusannya di akun Twitter pribadinya.
Video teror tersebut berlangsung selama 17 menit pada Jumat (15/3) lalu. Kepolisian Selandia Baru sudah melaporkan video live streaming itu ke Facebook, dan media sosial tersebut langsung memblokir video dan juga akun si pelaku. Facebook juga telah menghapus sejumlah komentar yang berisi dukungan terhadap penembakan tersebut.
Sayangnya, upaya Facebook itu dinilai belum cukup oleh Fernandes . Ia memang aktif bermain media sosial, namun live streaming itu telah membuat dirinya merasa yakin untuk menutup akun Facebook-nya.
"Ini adalah platform bagus untuk komunikasi," ucap Fernades setelah menutup akun Facebook. "Engagement kuat dan sangat bermanfaat, namun (kasus di) Selandia Baru itu cukup bagi saya bersama dengan semua isu lainnya."
ADVERTISEMENT
Fernandes menilai dirinya sebagai 'korban' atas segala isu penyalahgunaan Facebook, termasuk soal bitcoin palsu. Facebook diminta harus introspeksi diri dan tidak hanya memikirkan keuntungan finansial.
Facebook sendiri mengaku telah menghapus 1,5 juta video penembakan di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood Ave di Christchurch dalam 24 jam pertama pasca insiden terjadi. Tidak hanya itu, perusahaan juga sudah memblokir semua video terkait meski sudah diedit dengan tidak menampilkan konten visual. Hal ini dilakukan Facebook untuk menghormati pada korban yang terdampak dan juga warga lokal.
Fernandes memang gemar memanfaatkan media soial untuk promosi maskapai penerbangan AirAsia dan Queens Park Rangers, klub sepak bola asal Inggris yang sebagian besar sahamnya dimiliki pria asal Malaysia itu.
ADVERTISEMENT
Sebelum Fernandes , Elon Musk juga melakukan hal serupa dengan menutup akun Tesla dan SpaceX di Facebook. Salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, juga melakukannya. Bedanya dengan Fernandes, Musk dan Wozniak menutup akun Facebook sebagai protes atas isu kebocoran data pribadi pengguna pada 2018 lalu.