Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, peneliti keamanan siber Google menemukan celah keamanan besar yang ada dalam perangkat iPhone. Celah keamanan tersebut mengakibatkan pengguna iPhone sangat rentan terhadap malware yang terdapat dalam situs web berbahaya, dan mungkin telah berlangsung selama dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata celah keamanan tersebut tidak hanya terdapat dalam perangkat iPhone. Dilansir Forbes, Android milik Google dan Microsoft Windows juga memiliki tingkat kerentanan yang sama.
Sumber terpercaya yang berbicara kepada Forbes mengatakan, malware yang terdapat dalam situs berbahaya merupakan pengawasan yang dilakukan pemerintah China terhadap kelompok etnis Uighur. Komunitas itu telah lama menjadi sasaran pemerintah China, khususnya di wilayah Xinjiang, di mana pengawasan terhadap mereka dilakukan dengan ketat.
Sumber tersebut juga menambahkan bahwa situs web berbahaya yang meretas iPhone juga menargetkan Android dan Windows . Serangan malware tersebut terus diperbarui dari waktu ke waktu dan menyasar berbagai sistem operasi yang berbeda karena penggunaan teknologi komunitas Uighur berubah.
Dengan demikian, kerentanan yang ditemukan dalam iOS selama dua tahun terakhir mungkin hanya bukti kecil dari upaya peretasan perangkat dengan sistem operasi berbeda yang tidak diketahui sebelumnya. Android dan Windows sendiri merupakan sistem operasi yang banyak digunakan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Google belum mengomentari kabar ini. Sedangkan Microsoft berencana untuk menyelidiki kerentanan dalam diri mereka jika ada laporan yang membuktikan hal tersebut.
"Google Project Zero sangat spesifik dalam posting blognya bahwa serangan yang baru-baru ini dipublikasikan menggunakan eksploitasi iPhone yang unik dan mereka belum mengungkapkan informasi serupa kepada kami," kata juru bicara Microsoft, seperti yang dilansir Forbes.
"Microsoft memiliki komitmen yang kuat untuk menyelidiki masalah keamanan yang dilaporkan dan, jika informasi baru diungkapkan, kami akan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai kebutuhan untuk membantu menjaga pengguna agar terlindungi,” tambahnya.
Apple sendiri telah memberikan tambalan untuk menutup bug berbahaya iPhone pada Februari 2019 setelah Project Zero milik Google melaporkan kerentanan itu.
Kemungkinan peretasan dalam berbagai sistem operasi bukanlah hal yang mengejutkan. Bagaimanapun, seperti yang diungkapkan Ian Beer, salah seorang peneliti dalam tim Project Zero, kita mesti waspada dengan berbagai jenis upaya peretasan yang belum terungkap.
ADVERTISEMENT