Bukalapak Punya 700 Engineer, Kebanyakan dari UI, ITB, Tel-U, dan ITS

12 Februari 2019 7:59 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Zaky, CEO Bukalapak. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Zaky, CEO Bukalapak. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus CEO Bukalapak, Achmad Zaky, punya keyakinan bahwa talenta lulusan universitas dalam negeri punya kemampuan dan keterampilan hebat untuk turut membesarkan Bukalapak, serta dapat bersaing dengan tenaga kerja asing atau mereka yang lulus dari universitas internasional.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya pegawai di perusahaannya didominasi oleh talenta dalam negeri. Contoh, rata-rata karyawan Bukalapak di divisi engineering berasal dari lulusan universitas lokal, baik negeri maupun swasta.
Komposisi para punggawa teknis Bukalapak dibocorkan Zaky lewat sebuah tweet di akun pribadinya. Kepada kumparan, Zaky berkata saat ini Bukalapak memiliki karyawan di divisi teknis mencapai 700 orang per Februari 2019.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 76,9 persen karyawan berasal dari 20 kampus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam negeri. Divisi ini didominasi karyawan lulusan Universitas Indonesia (UI) sebesar 18 persen, lalu dari Institut Teknologi Bandung (ITB) 14 persen, Telkom University (Tel-U) 6 persen, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) 6 persen, dan Bina Nusantara (Binus) sebesar 5 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara 23,1 persen karyawan lainnya dalam divisi teknis berasal dari berbagai kampus dalam dan luar negeri. Dari komposisi tersebut juga terdapat engineer perempuan 16,13 persen.
Salah satu ruang kantor Bukalapak di Jakarta. Foto: Bukalapak
Zaky menjelaskan latar belakang kampus tak jadi faktor utama seseorang bisa diterima kerja sebagai engineer di Bukalapak, namun asal muasal kampus ini disebutnya sebagai faktor penting.
"Bukan satu-satunya faktor, tapi masuk faktor penting lah," katanya.
Dalam riset iPrice, Bukalapak tercatat sebagai perusahaan yang mengalami peningkatan pesat dari sisi karyawan baru dalam waktu 2 tahun terakhir. Studi yang menggunakan metodologi data premium LinkedIn tersebut, melihat pertumbuhan karyawan baru Bukalapak pada kuartal keempat 2016 hingga kuartal ketiga 2018 mencapai 453,7 persen.
Bangun pusat AI dan cloud computing di Bandung
ADVERTISEMENT
Bukalapak juga baru saja meresmikan pusat pengembangan inovasi teknologi kecerdasan buatan dan komputasi awan yang menggandeng kampus mentereng Institut Teknologi Bandung (ITB). Nama pusat riset itu adalah: Bukalapak-ITB AI (Artificial Intellegence) and Cloud Computing Innovation Center.
Bukalapak merupakan startup unicorn pertama di Indonesia yang mendirikan pusat riset dan pengembangan yang menggandeng para mahasiswa, tetapi langkah ini dapat dimanfaatkan Bukalapak untuk menggandeng talenta terbaik selagi mereka masih menimba ilmu.
Dengan adanya pusat riset ini, Zaky berharap talenta yang memiliki minat di bidang AI semakin banyak di Indonesia. Pihaknya sendiri menyiapkan tempat dan fasilitasnya, bahkan menghibahkan server, data, sehingga para mahasiswa dan civitas akademika bisa melakukan riset langsung.
Achmad Zaky, CEO dan pendiri Bukalapak. Foto: Bukalapak
"AI ini memiliki peran yang cukup signifikan untuk perkembangan industri dan kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang," jelasnya, ketika meluncurkan pusat riset itu di Bandung, 1 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Keputusan Zaky terus mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia di bidang engineer sudah sangat tepat. Pasalnya, nilai ekonomi digital sektor e-commerce di Asia Tenggara diprediksi akan mencapai 102 miliar AS pada 2025 mendatang, menurut riset Google dan Temasek edisi November 2018.
Khusus di Indonesia, angkanya diperkirakan bakal mencapai 53 miliar dolar AS atau setara Rp 768 triliun pada 2025. Tak heran Indonesia disebut Google dan dan Temasek akan menjadi medan perang utama bagi para pemain e-commerce.