news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bukan Go-Pay, Ovo Sebut Saingan Mereka Adalah Pembayaran Tunai

20 Desember 2018 19:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
ADVERTISEMENT
Berbagai startup berbasis financial technology (fintech) semakin menjamur untuk mendorong gerakan masyarakat non tunai, termasuk di Indonesia. Walau begitu, saat ini di Indonesia sendiri memang masih jauh lebih banyak yang lebih memilih pembayaran tunai ketimbang digital.
ADVERTISEMENT
Hal ini diakui oleh Direktur Ovo, Harianto Gunawan, yang mengatakan kompetitor alias saingan perusahaannya bukanlah layanan pembayaran digital lain seperti Go-Pay dan TCash, melainkan pembayaran tunai.
“Perkembangan dari uang digital sendiri ialah untuk membantu pemerintah mempercepat financial inclusion. Kita sering berdiskusi challenge kita apa, yaitu cash (uang tunai). Penggunaan (uang tunai) masih 90 persen sisanya sudah menggunakan pembayaran digital," ungkap Harianto, dalam acara media gathering di kawasan Jakarta, Kamis (20/12).
“Kalau ditanya kompetitor Ovo itu siapa? Si Ini. Enggak. Kompetitor kita (platform pembayaran digital) semua sama-sama cash (uang tunai),” lanjutnya.
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
zoom-in-whitePerbesar
Transaksi pakai aplikasi Ovo. (Foto: Ovo)
Menurut Harianto, tingginya angka penggunaan uang tunai di era digital ini dikarenakan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap platform pembayaran digital. Berbagai upaya terus dilakukan Ovo untuk meraih kepercayaan masyarakat, salah satunya melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang telah memiliki ekosistem yang lebih diterima masyarakat, seperti platform transportasi online Grab dan e-commerce Tokopedia.
ADVERTISEMENT
"Kendala itu dari sisi kepercayaan. Mereka percaya enggak dengan kehadiran payment platform yang baru. Kepercayaan itu sangat penting. Bagaimana mereka bisa percaya dengan satu produk. Dari sisi itu, kita banyak kerja sama dengan mereka-mereka yang sudah punya ekosistem, seperti Tokopedia,” terang Harianto.
Selain bekerja sama dengan berbagai platform yang bisa diintegrasikan dengan pembayaran online, promo cashback menjadi salah satu strategi yang paling ampuh dalam menarik hati masyarakat untuk beralih kepada platform pembayaran digital.
Aplikasi pembayaran digital Ovo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pembayaran digital Ovo. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Meski langkah itu juga dilakukan oleh platform pembayaran digital lain seperti Go-Pay dan TCash, Ovo mengklaim jika pihaknya menjadi yang paling gencar melakukan strategi tersebut.
Hingga saat ini, Ovo mengklaim telah tersedia di lebih dari 400 mal dan digunakan oleh lebih dari 115 juta perangkat dengan 77 persen pengguna berada di luar Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Tak selesai dengan berkembang pesatnya platform pembayaran digital mereka, ke depannya Ovo bakal merambah ke layanan di luar digital payment. Ovo juga berencana untuk segera meluncurkan layanan peminjaman modal usaha di platform-nya untuk lebih memudahkan masyarakat yang ingin membuka usaha.
Program pinjaman modal ini nantinya akan dibagi dalam dua layanan, yakni Working Capital Loan alias modal kerja untuk agen, merchant, serta mitra pengemudi Grab. Ada juga fitur PayLater hasil kerja sama dengan fintech peminjaman dana online Taralite untuk layanan cicilan online tanpa kartu kredit yang bisa digunakan untuk semua pengguna Ovo nantinya.
“Ini yang mau sama-sama kita hadapain dan bagaimana kita bisa memberikan proof bahwa memberikan digital payment ini sebenarnya memudahkan mereka,” tegas Harianto.
ADVERTISEMENT