Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Teknologi Pencegah Pencurian Tisu Toilet China Dikritik Warga
22 Maret 2017 16:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Tian Tan atau 'Kuil Surga' di Beijing, China, tidak hanya menjadi lokasi destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk warga lokal melakukan berbagai kegiatan seperti berlatih tai chi, dansa, jogging, atau bermain mahyong.
Dari sekian kegiatan yang dilakukan banyak orang di sana, ada satu kebiasan buruk warga yang membuat resah pihak pengelola dan otoritas setempat: mengambil tisu di toilet umum secara diam-diam alias mencuri.
Untuk mencegah pencurian tisu toilet, pihak berwenang di Beijing melakukan terobosan dengan memasang mesin tisu toilet berteknologi sensor pemindai wajah di setiap lokasi toilet umum.
Sebelum memasuki toilet umum di taman Kuil Surga, pengunjung sekarang harus menatap ke mesin komputer yang dipasang di dinding selama tiga detik untuk dipindai wajahnya, lalu mesin akan membagikan lembaran tisu toilet sepanjang 60 cm.
Simak juga: Video Ayam Raksasa Bikin Geger Netizen, Hoax atau Asli?
Pengunjung harus menunggu sembilan menit untuk mendapatkan gulungan tisu toilet lebih, karena dalam kurun waktu tersebut mesin menolak memindai wajah yang sama untuk yang kedua kalinya.
Sayangnya, terobosan ini mendapatkan banyak respons negatif dari para pengunjung. Beberapa ada yang mengeluhkan tisu toilet yang dibagikan ke pengunjung oleh mesin terlalu pendek untuk membantu mereka usai buang air.
"Lembaran terlalu pendek," ujar pensiunan manajer pusat perbelanjaan Wang Jianquan kepada media setempat.
Simak juga: Penyu Pemakan Ratusan Koin Itu Akhirnya Mati
China Radio International melaporkan, Kuil Surga telah memasok tisu toilet di toilet umum untuk 10 tahun terakhir, namun persediaan ditemukan selalu cepat habis. Manajer pengelola berkata sebagian besar pencuri adalah penduduk lokal yang mengambil keuntungan dari pasokan gratis untuk digunakan keseharian mereka.
ADVERTISEMENT