Danai Proyek Anti-Tua, Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos Ingin Hidup Abadi?

9 September 2021 9:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeff Bezos, CEO Amazon dan Blue Origin. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Jeff Bezos, CEO Amazon dan Blue Origin. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
Mantan CEO Amazon, Jeff Bezos, tampaknya sedang mencoba memperpanjang umur manusia di Bumi. Ini diketahui dari kabar teranyar yang menyebut orang terkaya di dunia itu baru saja menyuntik dana segar ke perusahaan rintisan atau startup anti-penuaan, Altos Lab.
ADVERTISEMENT
Startup ini, menurut laporan MIT Tech Review, berfokus pada pengembangan teknologi untuk meremajakan sel dan berpotensi memperpanjang umur dengan inovasi ‘pemrograman ulang biologis’, yang bekerja lewat metode mengembalikan sel dewasa. Tak hanya itu, metode ini juga diklaim memiliki potensi besar untuk mengobati orang yang kehilangan penglihatan, cedera tulang belakang, cedera otak, dan degenerasi tubuh terkait usia.
Terobosan ini didukung oleh ahli biokimia Salk Institute, Juan Carlos Izpisua Belmonte. Dalam sebuah riset keluaran 2018, Belmonte menyatakannya sebagai 'obat mujarab kehidupan' dan mengatakan bahwa penuaan bukanlah proses yang tidak dapat diubah. Sekarang, Belmonte bergabung dengan Altos Labs.
CEO Amazon, Jeff Bezos. Foto: Getty Images/David Ryder
Ilmuwan terkemuka lainnya juga dilaporkan bergabung dengan startup yang turut diinvestasi oleh miliarder teknologi Rusia, Yuri Milner, ini. Salah satunya adalah Steve Horvath, ahli genetika University of California yang mengembangkan cara untuk mendeteksi penuaan sel dari penanda molekuler mereka.
ADVERTISEMENT
Ada juga Shinya Yamanaka, yang menerima hadiah Nobel untuk karya pemrograman ulang pada 2012. Ia nantinya akan memimpin dewan penasihat di Alto Labs.

Obsesi berumur panjang

Bezos sepertinya punya perhatian khusus soal memperpanjang umur. Dalam suratnya kepada pemegang saham Amazon pada 2020, ia secara ekstensif mengutip ahli evolusi Inggris, Richard Dawkins dengan menulis: "Mencegah kematian adalah hal yang harus Anda kerjakan. Jika makhluk hidup tidak bekerja secara aktif untuk mencegahnya, mereka pada akhirnya akan bergabung dengan lingkungan mereka, dan tidak lagi ada sebagai makhluk otonom. Itulah yang terjadi ketika mereka mati."
Orang terkaya di dunia berusia 57 tahun ini kemudian menyimpulkan dalam surat tersebut dengan, "Jangan, jangan, jangan pernah membiarkan alam semesta memuluskan Anda ke lingkungan Anda."
Jeff Bezos, CEO dan Pendiri Amazon. Foto: Isaiah J. Downing/REUTERS
Proyek ‘mencegah’ kematian sebenarnya cukup populer di Silicon Valley, sebuah kawasan di California, AS, yang banyak diisi oleh startup inovatif dan perusahan besar teknologi. Pada 2013, misalnya, Google meluncurkan Calico, laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengobati penuaan.
ADVERTISEMENT
Satu tahun kemudian, Palo Alto Longevity Prize menawarkan 1 juta dolar AS bagi para peneliti yang dapat mengubah organisme tua menjadi muda atau memperpanjang umur makhluk hidup hingga 50 persen. Saat ini, para peneliti dari 50 negara dapat mengambil hadiah sekitar 30 juta dolar AS yang tersedia melalui tantangan "umur panjang yang sehat" dari National Academy of Medicine.