news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Elon Musk dan NASA Angkut Udang hingga Semut ke Luar Angkasa, Buat Apa?

2 September 2021 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
ADVERTISEMENT
'Orang kaya mah bebas' setidaknya istilah tersebut cocok buat miliarder sekaligus CEO SpaceX Elon Musk. Baru-baru ini, Elon Musk bekerja sama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau NASA, meluncurkan roket kapsul Dragon dalam misi CRS-23 ke stasiun luar angkasa internasional (ISS).
ADVERTISEMENT
Istimewanya, kali ini roketnya tak membawa manusia atau astronaut seperti yang biasa dilakukannya. Kali ini roket mengangkut semut, udang, alpukat hingga lengan robotik.
Tentu misi ini bukanlah lelucon. Peluncuran pada Minggu (29/8) itu tak cuma membawa semut saja, melainkan juga mengangkut kargo seberat 4.800 pon atau sekitar 2.177 kilogram buat persediaan untuk para astronaut ISS.

Semut hingga udang di luar angkasa, untuk apa?

Ilustrasi paprika Foto: Shutter Stock
Mengutip Insider via indy100, para peneliti saat ini tengah bereksperimen tentang cara menanam makanan di luar angkasa. Selain hewan, para peneliti memang menyelipkan beberapa barang lain untuk diantarkan ke ISS meliputi bibit sayuran untuk ditanam.
Mereka tengah mencari tahu apakah tomat, paprika dan serai dan tumbuh-tumbuhan lain mampu tumbuh dan bertahan di zona minim gravitasi. Dalam fasilitas penelitian ini, spesimen yang akan ditanam di ISS tersebut akan disirami air secara otomatis dan dikontrol oleh para ilmuwan di Bumi.
ADVERTISEMENT
Adapun semut dibawa ke luar angkasa untuk mencari tahu perilaku koloni dalam menggali terowongan tanah di luar angkasa. Perilaku ini diharap mampu membantu proses penyuburan tanah agar manusia bisa menanam tanaman di luar angkasa, termasuk ISS, bahkan di planet lain di masa depan.
Ilustrasi semut. Foto: LibreShot
Selain semut, ada juga udang air asin. Hewan ini sengaja dibawa ke luar angkasa untuk diteliti apakah mampu berkembang biak di luar angkasa. Jika udang ini sanggup bereproduksi dengan baik, maka ada harapan para astronaut bisa ternak udang di luar angkasa sehingga dapat memenuhi sumber kebutuhan protein para astronaut di masa depan.
Para peneliti berharap penelitian ini berhasil dan membawa efisiensi alias pengurangan terhadap biaya-biaya pengangkutan ke luar angkasa yang begitu besar. Dana-dana ini bisa dialihkan untuk melakukan penelitian lain terkait luar angkasa yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin Fasilitas Penelitian Faraday menjadi solusi sederhana dan terjangkau untuk memungkinkan penelitian penerbangan luar angkasa berulang yang mendorong strategi penelitian jangka panjang," kata presiden ProXopS LLC dan L2 Solution Inc, Chad Brinkley mengutip laman resmi ISS National Laboratory.