Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Media sosial Facebook terus berperang untuk melawan akun palsu dan berita hoaks yang marak di platformnya. Komitmen ini dibuktikan dengan menghapus 3,2 miliar akun palsu antara April hingga September 2019.
ADVERTISEMENT
Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yang kala itu Facebook menghapus sekitar 1,55 miliar akun palsu. Tidak hanya itu, jutaan posting dengan konten pelecehan anak dan bunuh diri juga diblokir perusahaan.
Media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini juga mengungkap untuk pertama kalinya melakukan penghapusan konten dari Instagram. Menurut perusahaan, Instagram telah diidentifikasi sebagai area yang semakin mengkhawatirkan karena sering dimanfaatkan untuk menyebarkan berita palsu.
Facebook menggunakan perangkat deteksi khusus untuk menjaring konten bermasalah di kedua platform tersebut. Hasil penjaringan menunjukkan, konten yang melanggar kebijakan perusahaan di Instagram lebih rendah dibandingkan di Facebook.
Hal ini terbukti dalam laporan kuartal ketiga 2019, yang menyebut perusahaan sudah menghapus lebih dari 11,6 juta konten yang memuat gambar vulgar dan kekerasan seksual terhadap anak-anak di platform Facebook, dan 754.000 konten serupa telah diblokir di Instagram.
ADVERTISEMENT
Pihak penegak hukum sendiri khawatir dengan rencana Facebook untuk memberikan privasi yang lebih besar kepada para pengguna, dengan menambahkan keamanan enkripsi pada layanan pesan. Ini akan menghambat upaya untuk memerangi pelecehan terhadap anak.
Selain konten kekerasan seksual terhadap anak, ditemukan juga konten yang berafiliasi dengan kelompok teroris di Facebook. Jumlah konten itu mencapai 98,5 persen, sedangkan di Instagram tembus 92,2 persen.