Facebook Kecam Aksi Pembunuhan Disiarkan Live

17 April 2017 20:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Siluet seorang pria nampak tengah memegang handphone dengan logo Facebook di belakang (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Siluet seorang pria nampak tengah memegang handphone dengan logo Facebook di belakang (Foto: Reuters)
Dunia internet kembali dibuat heboh oleh kejadian mengerikan yang terjadi lewat fitur siaran langsung atau live di situs jejaring sosial populer, Facebook. Seorang pria menyiarkan secara langsung adegan ketika dirinya membunuh orang lain secara acak. Pria yang diketahui bernama Steve Stephens itu melakukan tindakan keji itu di Cleveland, negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Orang malang yang menjadi korban kegilaan Stephens adalah seorang kakek berusia 74 tahun bernama Robert Godwin.
Pria yang menembaki warga di Cleveland. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pria yang menembaki warga di Cleveland. (Foto: Reuters)
Melihat layanannya kembali digunakan untuk tindakan brutal, Facebook pun mengecam tindakan tersebut. "Ini kejahatan yang sangat keji dan kami tidak membiarkan konten seperti ini ada di Facebook. Kami bekerja keras untuk menjaga lingkungan yang aman di Facebook, dan terus bekerja sama dengan penegak hukum dalam keadaan darurat saat ada ancaman langsung terhadap keselamatan jiwa," kata seorang juru bicara Facebook, dilansir TechCrunch. Memang Facebook sendiri sudah memberlakukan aturan agar tidak menyiarkan konten-konten semacam ini di platform-nya, tapi sulit untuk mengendalikan orang-orang semacam Steve Stephens ini. Sejak diluncurkan pada tahun lalu, fitur Facebook Live beberapa kali digunakan untuk hal-hal negatif, seperti penembakan kepada balita, penyiksaan remaja yang memiliki kebutuhan khusus, serangan seksual, hingga aksi bunuh diri. Konten-konten seperti ini akan terus terulang jika Facebook terus lalai dalam mengawasi penggunanya, terutama yang menggunakan fitur Live. Banyak pekerjaan rumah bagi Facebook untuk bisa mengatasi masalah ini. Baca juga: - Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosaan Berkat Video Facebook Live - Facebook Lawan Penyebar Konten Porno dengan Tujuan Balas Dendam
ADVERTISEMENT