FBI Sebut Smart TV Bisa Diretas dan Jadi Mata-mata Hacker

7 Desember 2019 18:25 WIB
clock
Diperbarui 7 Desember 2019 20:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi smart TV. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi smart TV. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Televisi pintar atau smart TV saat ini tengah naik daun. Ada banyak produk smart TV dijual dengan harga yang terjangkau dan berbagai merek. Namun, smart TV rupanya tidak lepas dari bahaya peretasan seperti perangkat internet lainnya.
ADVERTISEMENT
Badan investigasi Federal Bureau of Investigation (FBI) memperingatkan televisi pintar yang dilengkapi dengan internet dan kemampuan pengenalan wajah mungkin rentan terhadap peretasan.
Ilustrasi menonton TV. Foto: Shutter Stock
Menurut laporan CNN, FBI memutuskan untuk memberi peringatan di situs web resmi mereka agar konsumen tahu tentang risiko keamanan yang terkait dengan smart TV saat ini. Menurut mereka, fitur teknologi yang ada di smart TV sangat berisiko, memungkinkan produsen televisi dan pengembang aplikasinya untuk memata-matai konsumen.
Selain itu, penjahat siber juga disebut FBI dapat mengendalikan smart TV dan berpotensi mendatangkan malapetaka bagi pemiliknya.
Federal Bureau of Investigation (FBI) Foto: Carlos Barria/Reuters
"Dalam tahap risiko yang rendah, mereka (hacker) dapat mengubah saluran, bermain dengan volume, dan menunjukkan kepada anak-anak Anda video yang tidak pantas. Dalam skenario terburuk, mereka dapat menyalakan kamera dan mikrofon TV kamarmu dan secara diam-diam berbicara denganmu," kata FBI memberi peringatan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga dari kemungkinan yang tidak diinginkan, FBI merekomendasikan agar pemilik televisi pintar mempelajari tentang pengaturan keamanan perangkat mereka.
Ilustrasi menonton Tv. Foto: Getty Images
Misal, mengubah kata sandi perangkat yang telah diatur oleh pabrik serta memahami cara mengaktifkan dan menonaktifkan mikrofon dan kamera.
Jika perangkat televisi pintar tertentu tidak memungkinkan mematikan kamera, FBI menyarankan pengguna menutup kamera dengan selotip hitam sebagai solusi dasar dan sederhana agar tidak jadi korban mata-mata.