Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
FBI Sebut Smart TV Bisa Diretas dan Jadi Mata-mata Hacker
7 Desember 2019 18:25 WIB
Diperbarui 7 Desember 2019 20:25 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Badan investigasi Federal Bureau of Investigation (FBI) memperingatkan televisi pintar yang dilengkapi dengan internet dan kemampuan pengenalan wajah mungkin rentan terhadap peretasan.
Menurut laporan CNN, FBI memutuskan untuk memberi peringatan di situs web resmi mereka agar konsumen tahu tentang risiko keamanan yang terkait dengan smart TV saat ini. Menurut mereka, fitur teknologi yang ada di smart TV sangat berisiko, memungkinkan produsen televisi dan pengembang aplikasinya untuk memata-matai konsumen.
Selain itu, penjahat siber juga disebut FBI dapat mengendalikan smart TV dan berpotensi mendatangkan malapetaka bagi pemiliknya.
"Dalam tahap risiko yang rendah, mereka (hacker) dapat mengubah saluran, bermain dengan volume, dan menunjukkan kepada anak-anak Anda video yang tidak pantas. Dalam skenario terburuk, mereka dapat menyalakan kamera dan mikrofon TV kamarmu dan secara diam-diam berbicara denganmu," kata FBI memberi peringatan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga dari kemungkinan yang tidak diinginkan, FBI merekomendasikan agar pemilik televisi pintar mempelajari tentang pengaturan keamanan perangkat mereka.
Misal, mengubah kata sandi perangkat yang telah diatur oleh pabrik serta memahami cara mengaktifkan dan menonaktifkan mikrofon dan kamera.
Jika perangkat televisi pintar tertentu tidak memungkinkan mematikan kamera, FBI menyarankan pengguna menutup kamera dengan selotip hitam sebagai solusi dasar dan sederhana agar tidak jadi korban mata-mata.