Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pengguna smartphone Android sering kali jadi sasaran empuk serangan malware. Hal itu disebabkan oleh banyaknya aplikasi berbahaya yang didistribusikan oleh developer di Google Play Store.
ADVERTISEMENT
Google sendiri sudah cukup sering melakukan pencegahan dengan memblokir aplikasi Android yang teridentifikasi mengandung malware. Namun, hal itu belum cukup untuk memusnahkan aplikasi jahat di Google Play Store.
Untuk itu, Google melakukan satu langkah terbaru, yaitu menciptakan App Defense Alliance.
Sesuai namanya, App Defense Alliance adalah aliansi atau persatuan yang dibangun Google bersama sejumlah perusahaan keamanan siber, seperti ESET, Lookout, dan Zimperium. Mereka bekerja sama melawan upaya masuknya aplikasi Android berbahaya ke Google Play Store.
Ketiga perusahaan yang berada dalam kolaborasi ini kebetulan adalah pihak yang sering berkontribusi dalam penemuan malware di Google Play Store. Oleh karena itu, aliansi ini diharapkan bisa semakin melindungi pengguna smartphone Android agar terhindar dari aplikasi yang penuh malware.
ADVERTISEMENT
Bagi platform Android , kolaborasi seperti ini penting dilakukan untuk melawan aplikasi mobile yang berbahaya. Saat ini, Google memang masih terus berjuang melawan aplikasi berbahaya dalam platform Android.
Sejak beberapa tahun terakhir, ada beberapa langkah yang dilakukan perusahaan, termasuk penerapan Google Play Protect. Data Google menunjukkan awal tahun ini ada sekitar 0,04 persen atau sekitar 30 juta aplikasi berbahaya yang diunduh dari Google Play Store dari total aplikasi secara keseluruhan.
Google pernah bilang, ada sekitar 0,04 persen atau sekitar 30 juta aplikasi berbahaya yang diunduh dari Google Play Store pada awal 2019.
Oleh sebab itu, raksasa internet tersebut terus berupaya memperbaiki keamanan toko aplikasinya. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir, aplikasi Android yang berbahaya kembali banyak ditemukan.
ADVERTISEMENT