Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Setelah kasus peretasan akun Twitter milik CEO Jack Dorsey terungkap pada Agustus 2019 lalu, polisi akhirnya berhasil meringkus sang tersangka. Pelaku diduga merupakan mantan anggota grup hacker Chuckling Squad.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Motherboard, hacker yang berhasil melumpuhkan akun Dorsey selama 15 menit itu masih berusia di bawah 18 tahun. Penangkapan itu dilakukan sekitar dua minggu lalu di lokasi yang tidak disebutkan oleh aparat.
Peretasan itu sendiri terjadi pada akhir Agustus 2019, setelah Dorsey membagikan cuitan yang dinilai rasis dan ofensif kepada lebih dari 4 juta pengikutnya di Twitter . Mengetahui akun bosnya dibobol, Twitter langsung bertindak dan berhasil mengambil alih kembali akun Dorsey.
Metode peretasan yang dilakukan Dorsey diyakini menggunakan teknik SIM Swapping alias penukaran SIM. Metode ini melibatkan operator seluler untuk memberikan izin agar peretas mendapatkan akses nomor ponsel korban.
Ini bukan pertama kalinya si hacker menggunakan teknik yang sama. Mereka telah melakukan peretasan dengan metode tersebut dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan kepada Deputi Distrik Daerah Santa Clara, California, AS.
ADVERTISEMENT
Salah seorang anggota Chuckling Squad dengan nama samaran Debug mengatakan, bahawa tersangka membantu aksi peretasan lain dengan memberikan nomor ponsel para selebritas. Hal itu mempermudah kelompok mereka untuk mengambil alih media sosial korban.
Chuckling Squad sendiri bukan kelompok hacker ecek-ecek. Mereka sering menerima popularitasnya atas sejumlah serangan pada akun Twitter profil tinggi baru-baru ini, termasuk beauty vlogger James Charles dan akun YouTube Desmond Amofah yang dikenal sebagai @Etika.