Hapus Aplikasi di Background Bikin HP Makin Cepat, Mitos atau Fakta?

27 Oktober 2020 7:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Notifikasi memori smartphone penuh. Foto: technobezz
zoom-in-whitePerbesar
com-Notifikasi memori smartphone penuh. Foto: technobezz
ADVERTISEMENT
Hapus aplikasi yang berjalan di background disebut-sebut bisa bikin handphone atau HP yang kita pakai jadi lebih cepat. Setelah membuka banyak aplikasi, tak sedikit orang yang membuka tab aplikasi untuk menghapus aplikasi yang sebelumnya dibuka.
ADVERTISEMENT
Di smartphone Android, tab aplikasi itu biasanya tersedia di tombol berbentuk burger atau garis tiga. Adapun di iPhone, tab aplikasi dimunculkan dengan menekan tombol home sebanyak dua kali.
Meski demikian, menurut pengamat smartphone Lucky Sebastian, hapus aplikasi di background tak pasti akan mempercepat HP yang kita pakai. Lucky bilang, selama RAM di smartphone kita mencukupi, tak ada perbedaan peningkatan performa yang akan dirasakan oleh pengguna.
"Selama RAM masih ada untuk berjalan aplikasi, tidak ada bedanya RAM sisa 2 GB dan 500 MB untuk sebuah aplikasi yang hanya membutuhkan 400 MB RAM," jelas Lucky saat dihubungi kumparanTECH, Senin (26/10).
Lucky menambahkan, penurunan kecepatan smartphone baru terasa jika RAM HP kita telah penuh. Ketika RAM penuh, manajemen RAM di smartphone kita akan menutup aplikasi lain yang ada di background untuk menyediakan ruang bagi aplikasi yang baru dijalankan.
com-Ilustrasi pengguna smartphone kesal saat memori smartphone-nya penuh. Foto: Shutterstock
RAM atau random-access memory sendiri adalah memori jangka pendek yang dimiliki smartphone. RAM itu berfungsi untuk mencegah CPU (central processing unit) untuk menggali data melalui penyimpanan perangkat yang lebih lambat, seperti hard drive atau solid-state drive (SSD), setiap kali pengguna membuka aplikasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Lucky, pengguna juga tak perlu khawatir untuk terus-terusan menutup aplikasi yang ada di background. Biasanya, manajemen RAM yang tersedia di masing-masing antarmuka smartphone akan mengatur ketersediaan RAM dengan menonaktifkan aplikasi yang sudah tidak dipakai, meski masih berada di background.
Lucky mengatakan, manajemen RAM di smartphone itu ada yang ketat untuk langsung mematikan aplikasi yang beberapa saat tidak digunakan. Sebaliknya, ada pula manajemen RAM yang membiarkan terus berjalan sampai RAM penuh.
"Bagus yang mana? Tergantung kebutuhan penggunanya," kata Lucky. "Jadi sebenarnya tidak perlu kita tutup manual juga tidak apa-apa aplikasi yang sedang berjalan. Beberapa aplikasi seperti email, social media, ketika ditutup pasti akan berjalan lagi juga."
Sama seperti smartphone Android, hal serupa juga berlaku untuk iPhone. Menurut laporan How-to Geek, manajemen RAM di iOS akan mengatur dirinya sendiri untuk menghapus memori dari aplikasi yang sudah tidak digunakan.
Ilustrasi iphone dan android. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain itu, aplikasi yang di-minimize di iPhone sebenarnya tak berjalan di latar belakang (background). How-to Geek melaporkan, iOS akan menyimpan data aplikasi yang di background tersebut di RAM. Jadi, aplikasi tersebut tak akan memakai sumber daya dari CPU dan menguras baterai iPhone.
ADVERTISEMENT
Malahan, masih menurut How-to Geek, jika kamu sering tutup aplikasi di bakcgorund iPhone, hal tersebut akan mempengaruhi masa hidup baterai.
Sebab, ketika kamu buka aplikasinya kembali setelah ditutup, iPhone kamu akan membaca data aplikasi tersebut ke RAM melalui penyimpanan perangkat serta meluncurkan ulang (re-launching) aplikasi. Artinya, perlu proses yang lebih lama serta daya yang lebih banyak ketimbang membukanya langsung dari background.
Untuk kamu yang tak mau repot-repot menghapus aplikasi background, iOS sebenarnya menyediakan fitur bernama 'Background App Refresh.' Fitur ini berguna untuk menghentikan aplikasi apapun yang kamu minimize di background. Untuk menggunakan aplikasi ini, cukup masuk ke Settings> General> Background App Refresh.
Berdasarkan pengamatan kumparanTECH, fitur serupa juga terdapat di sejumlah antarmuka yang berbasis Android. Meski demikian, letak dan nama fitur tersebut di Setting smartphone Android mungkin berbeda satu sama lain, mengingat antarmuka yang dipakai masing-masing vendor berbeda.
com-Ilustrasi penggunaan aplikasi mobile. Foto: Shutterstock
Perlu dicatat, menghentikan secara otomatis aplikasi yang berjalan di background akan membuat aplikasi tersebut tidak bekerja jika tidak sedang dibuka. Misalnya, kalau kamu memilih agar background Instagram ditutup, kamu tak akan dapat menerima notifikasi terbaru secara real-time ketika ia berada di background.
ADVERTISEMENT

Lalu, apa sebenarnya fungsi menutup aplikasi di background itu?

Seperti yang sudah dibilang sebelumnya, menutup aplikasi di background berfungsi untuk menyediakan ruang untuk aplikasi baru, kalau memori RAM yang tersedia sudah hampir penuh. Namun, mengingat ketersediaan RAM di smartphone sudah cukup besar, di mana umumnya antara 6 hingga 8 GB, permasalahan multi-tasking tampaknya sudah bukan lagi jadi urusan yang mendesak.
Menurut Lucky, salah satu alasan menutup aplikasi di background saat ini adalah untuk menutup paksa aplikasi yang memiliki bug.
"Kadang memang close background dibutuhkan kala ada aplikasi yang berat atau freeze, misalnya karena bug. Atau tidak mau tertutup sempurna dan menyita tempat di RAM," jelas Lucky.