Haruskah Kita Menutup Kamera Laptop untuk Cegah Hacker Mengintai?

14 Februari 2021 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengguna input kode perintah lewat Command atau CMD di laptop. Foto: Sora Shimazaki via Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengguna input kode perintah lewat Command atau CMD di laptop. Foto: Sora Shimazaki via Pexels
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas menutup kamera laptop telah jadi langkah pencegahan keamanan siber yang umum. Dengan menutup kamera laptop memakai lakban, sticker, atau slide kamera, pengguna berharap aktivitasnya tidak lagi dimata-matai hacker.
ADVERTISEMENT
Menutup kamera laptop sendiri mulai jadi booming sejak 2016 lalu. Kala itu, publik dihebohkan dengan foto Mark Zuckerberg yang kedapatan menutup kamera dan mikrofon laptopnya dengan tape isolasi.
Sejauh ini, Zuckerberg tidak memberi pernyataan apa pun soal tape isolasi di kamera dan mikrofon laptopnya itu. Namun, publik berspekulasi kalau dia menaruh tape isolasi di sana agar tidak dimata-matai oleh hacker.
Lantas, perlukah kita melakukan hal yang sama dengan Zuckerberg?

Pro: menutup kamera laptop adalah perlindungan tambahan

Menutup kamera laptop dengan lakban atau tape isolasi memang dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap privasi kita. Anggap saja ini merupakan 'benteng terakhir' perlindungan data pribadi kamu dari hacker: bahwa kalaupun suatu waktu nanti laptop kamu disusupi spyware, hacker tetap tidak bisa memata-matai kamu karena kamu telah menutup sensor kamera.
ADVERTISEMENT
Salah satu pendukung menutup kamera laptop adalah David Cook, seorang dosen komputer dan keamanan di Edith Cowan University. Dalam tulisannya di The Conversation, dia memberikan argumentasi soal hal ini.
CEO Facebook Mark Zuckerberg Foto: Stephen Lam/Reuters
"Menempatkan selembar pita hitam di atas kamera adalah salah satu solusi sederhana berteknologi rendah untuk peretasan webcam. Mematikan laptop atau komputer desktop Anda saat tidak digunakan juga merupakan ide yang bagus. Jangan biarkan mode hibernasi, tidur, atau daya rendah perangkat memikat Anda ke dalam rasa aman yang palsu," kata Cook.
Cook menambahkan, setidaknya ada dua cara utama hacker bisa mengakses kamera dan webcam laptop.
Yang pertama, hacker bisa mengakses webcam laptop kita lewat RAT (Remote Administration Tool). Cook menjelaskan, salah satu contoh serangan ini adalah lewat malware seperti Trojan.
ADVERTISEMENT
Lewat cara ini, hacker mengirim email ke korban. Ketika korban klik link di email itu, hacker bisa mengontrol penuh perangkatnya.
Adapun cara yang kedua terjadi melalui 'remote tech support' palsu yang ditawarkan oleh orang jahat, kata Cook.
Remote tech support yang dimaksud Cook adalah remote access software. Ini adalah sejenis software yang biasanya dipakai orang untuk mengakses desktop lewat komputer lain.
Sebenarnya, remote access software berguna agar kamu bisa akses desktop komputer kantor kamu dari rumah. Tapi, kalau kamu pakai software yang dibeli dari distributor yang tidak resmi, bisa jadi software yang ditanamkan ke laptop kamu justru adalah alat untuk memata-matai kamu.
Selain Cook, dukungan menutup kamera laptop pakai lakban juga disampaikan mantan direktur FBI James Comey. Pada 2016 lalu, Comey sempat menyampaikan bahwa dirinya juga menutup kamera laptopnya pakai tape isolasi.
ADVERTISEMENT
"Tidak gila bahwa direktur FBI juga peduli dengan keamanan pribadi," kata Comey, yang waktu itu masih jadi direktur FBI, dalam sebuah konferensi Center for Strategic and International Studies pada 2016 lalu, dikutip dari Endgadget.
"Jika Anda pergi ke kantor pemerintah mana pun, kita semua memiliki kamera kecil yang ada di atas layar, semuanya memiliki penutup kecil yang turun menutupi (kamera) mereka. Anda melakukan itu agar orang yang tidak memiliki otoritas tidak melihat Anda. Saya pikir itu hal yang baik."

Kontra: tak semua kamera laptop bisa ditutup, orang lupa masalah utamanya

Sebagian vendor laptop saat ini telah menyediakan fitur slide kamera di perangkat mereka. Dengan fitur ini, pengguna bisa menutup kamera laptop mereka dengan mudah tanpa perlu lakban atau sticker tambahan.
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa vendor laptop lain memperingatkan kalau menutup kamera laptop dengan lakban bisa merusak perangkat pengguna. Contohnya adalah Apple, yang pada pertengahan 2020 lalu mengingatkan pengguna agar tidak menutup kamera laptop mereka.
Apple memperingatkan pengguna MacBook untuk tidak menggunakan penutup kamera webcam di laptop secara sembarangan. Sebab, penutup kamera laptop bisa menyebabkan layar MacBook retak hingga rusak parah.
Peringatan tersebut tertuang di situs web resmi perusahaan. Apple beralasan, jarak ruang antara layar dengan keyboard dirancang sangat rapat. Menutup laptop yang menggunakan cover khusus di kamera webcam membuat layar tertekan secara lama. Hal ini dikhawatirkan akan merusak layar secara parah.
Untuk mengatasi kekhawatiran pengguna, Apple meyakinkan kalau kamera MacBook enggak bakal aktif kalau lampu indikatornya tidak menyala. "Kamera dirancang sehingga tidak dapat aktif tanpa lampu indikator kamera tersebut juga menyala,” tulis Apple dalam dokumen rilisannya itu.
ADVERTISEMENT
Tak cuma karena urusan teknis bisa merusak layar, menutup kamera laptop dengan lakban justru bisa membuat orang lupa melihat masalah keamanan data pribadi secara lebih mendalam.
Menurut kontributor cybersecurity Forbes, David Balaban, misalnya, teknik menutup kamera laptop dengan lakban terlalu "dilebih-lebihkan". Menurutnya, sebuah lakban di kamera laptop bukan strategi utama untuk menjaga privasi kamu.
"Pengguna menutup kamera dan mikrofon karena kurangnya pemahaman tentang cara kerja perangkat mereka dan cara kerja malware," kata dia.
Balaban menjelaskan, hacker tidak mungkin bisa memata-matai webcam orang kalau mereka tidak berhasil menanam spyware atau malware di laptop korban. Jadi, kalau pengguna tidak sembarangan meng-klik link mencurigakan yang berpotensi malware, dia sebenarnya tak berpotensi jadi korban mata-mata hacker.
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan oleh jurnalis Joanna Stern, jurnalis di Wall Street Journal dalam kolom Personal Tech. Dalam satu kesempatan pada 2019 lalu, Stern sempat meminta seorang ethical hacker untuk meretas kamera laptopnya.
Kabar buruknya, seorang hacker memang bisa meretas kamera webcam seseorang lewat malware. Tapi, Stern menyampaikan pengalamannya di kolom Personal Tech bahwa software antivirus di laptop Windows maupun macOS bisa mendeteksi keberadaan malware itu.
Nantinya, antivirus akan mencegah pengguna download file berisi malware dan membatasi pengguna membuka dokumennya. Meski demikian, jika pengguna tidak punya antivirus atau mengabaikan peringatan antivirusnya, ia bakal mendapat malware dari link berbahaya yang diklik.

Jadi, perlu tutup kamera laptop atau tidak?

Untuk menyimpulkan, menutup kamera laptop merupakan pengaman tambahan data pribadi kita. Tentu, kamu perlu cari tahu dulu apakah laptop kamu mendukung untuk ditutup atau tidak. Bagi pengguna MacBook, Apple terang-terangan menganjurkan kamu untuk tidak menutup kamera laptop.
ADVERTISEMENT
Yang perlu digarisbawahi, menutup kamera laptop bukan strategi utama mengamankan data pribadi kamu.
Dalam hal ini, pengguna perlu sadar masalah utamanya: bahwa mereka tidak boleh asal sembarangan klik link yang mencurigakan. Enggak ada gunanya kamu menutup kamera laptop, kalau tetap sembarangan klik link atau pasang software sembarangan. Hacker mungkin enggak bisa akses kamera kamu karena kamera sudah ditutup lakban, tapi data pribadi kamu yang lain tetap bisa diakses olehnya lewat malware.