Igor Ashurbeyli, Pendiri Negara Antariksa Asgardia

27 Juli 2017 15:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Igor Ashurbeyli, Head of Nation Asgardia (Foto: ashurbeyli.eu.com)
zoom-in-whitePerbesar
Igor Ashurbeyli, Head of Nation Asgardia (Foto: ashurbeyli.eu.com)
ADVERTISEMENT
Saat Richard Branson membuka biro perjalanan wisata bernama Virgin Galactic, semua orang geleng-geleng kepala. Pasalnya, paket wisata yang ia tawarkan sangat tak lumrah: ke luar angkasa!
ADVERTISEMENT
Branson mematok 200.000 dolar AS, atau senilai Rp 2,6 miliar untuk seorang penumpang mengunjungi International Space Station (ISS). Dan itu terjadi di tahun 2012. Lima tahun setelahnya, manusia punya mimpi gila lain.
Kali ini, Igor Ashurbeyli tak hanya bermimpi untuk mengajak orang berjalan-jalan ke luar angkasa. Namun, ia mengajak ratusan ribu orang untuk pergi ke luar angkasa dan tak kembali.
Alih-alih hanya sementara, Ashurbeyli mengajak ratusan ribu orang tersebut untuk mendirikan negara baru, lengkap dengan presiden, konstitusi, lagu kebangsaan, sampai menuntut pengakuan dari negara lain dan PBB, juga membuat kedutaan-kedutaan bangsanya di negara lain!
Proyeknya tersebut bernama Asgardia. Negara tersebut akan berwujud stasiun luar angkasa yang luar biasa besar, mengorbit di ketinggian 160-320 kilometer dari Bumi, dan punya semua atribut negara serta mampu menjalankan fungsi layaknya negara-bangsa di Bumi.
ADVERTISEMENT
“Asgardia adalah upaya untuk membuat cerminan kehidupan manusia di luar angkasa, namun tanpa pengkotak-kotakkan negara, agama, maupun suku bangsa. Di Asgardia, kita semua adalah makhluk Bumi!” ucap Ashurbeyli.
Bayangan soal Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan soal Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
Ashurbeyli memang bukan satu-satunya yang berada di balik proyek ambisius Asgardia. Selain dia, ada Direktur Institute of Air and Space Law McGill University Ram Jakhu dari Kanada, Direktur Space and Advanced Communications Research Institute (SACRI) Joseph N. Pelton dari AS. Direktur Space Institute Rice University David Alexander dari AS, dan kosmonot Rusia Dumitru-Dorin Prunariu.
Meski begitu, nama Ashurbeylin tetap jadi yang paling mentereng. Bahkan, mulai Januari lalu ia didapuk oleh warga negara Asgardia sebagai Head of Nation pertama Asgardia.
Sebenarnya, siapa Igor Ashurbeyli, pencetus negara pertama di luar angkasa ini?
ADVERTISEMENT
Igor Ashurbeyli (İqor Rauf oğlu Aşurbəyli) lahir di Baku, Azerbaijan, 53 tahun lalu. Ia masih keturunan bangsawan Azerbaijan, meski menyandang kewarganegaraan Rusia. Kini ia dikenal sebagai pebisnis ulung dan jenius teknologi, terutama di bidang antariksa.
Saat masih berumur 25 tahun, Ashurbeyli mendirikan Socium. Socium semula dibuat sebagai perusahaan pemroduksi software ringan, namun pada akhirnya juga berkembang di bidang konsultasi dalam hal eksplorasi luar angkasa.
Pada tahun yang sama saat ia mendirikan Socium, yaitu 1988, ia menjadi Presiden Association of Scientific and Industrial-technical Enterprises of Azerbaijan (ASITEA). Ia juga sempat bergerak di bidang media dengan membangun Who’s Who, sebuah majalah bulanan yang beredar di Baku.
Igor Ashurbeyli (Foto: asgardia.space)
zoom-in-whitePerbesar
Igor Ashurbeyli (Foto: asgardia.space)
Tahun 1992, Ashurbeyli membangun International Bureau of Information and Telecommunications. Dua tahun setelahnya, ia membuat Russian Encyclopaedia of Information & Telecommunications. Masih di tahun yang sama, ia dipercaya menjabat Wakil General Manager SPA Almaz, yang kini menjadi GSKB Almaz –Antey, sebuah perusahaan riset dan pengembangan senjata dan alat tempur militer pemerintah Rusia.
ADVERTISEMENT
Pada 2001, ia menjadi profesor dan ketua departemen di Institut Fisika dan Teknologi Moskow, juga Insitut Teknik Radio, Elektronik, dan Automatisasi Negeri Moskow.
Tahun 2004, ia menjadi ketua dari lembaga swadaya masyarakat nonprofit yang bergerak di bidang pertahanan melawan ancaman luar angkasa (ESSTD). Lembaga tersebut terhubung langsung dengan United Nations Economic and Social Council (ECOSOC) di bawah PBB.
Baru pada 2011, ia mundur dari semua posisi bisnis dan semua jabatan yang berhubungan dengan pemerintahan. Ia beralih menjadi Ketua Badan Supervisi KB-1 di bawah Socium, yang juga bergerak di bidang pengembangan antariksa, namun di bagian desain.
Tahun 2013, fokus Ashurbeyli pada dunia antariksa lengkap sudah dengan membangun Aerospace International Research Center di Wina, Austria.
Bayangan Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan Asgardia oleh James Vaughan (Foto: James Vaughan)
Kerja Ashurbeyli di bidang teknologi dan antariksa juga diakui publik. Pada 2010, ia dianugerahi State Science and Technology Prize atas usahanya mengembangkan dan menggunakan sistem komunikasi baru yang menggunakan mikroteknologi.
ADVERTISEMENT
Sistem tersebut punya fungsi besar pada sistem pertahanan udara Rusia dan fasilitas-fasilitas penting lain. Anugerah ini adalah tertinggi yang bisa dicapai ilmuwan Rusia dalam bidang teknologi.
Kini, satu lagi mimpi Ashurbeyli masih setahap demi setahap ia wujudkan--negara pertama di luar angkasa, dan ia tak main-main.
“Apakah ide ini gila?” tanya Ashurbeyli, suatu saat, seperti dikutip dari newscientist.com.
“Hanya waktu yang bisa menjawab.”