news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indosat Akui Ada Kelalaian saat Verifikasi SIM Card Ilham Bintang

20 Januari 2020 13:58 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
Kejadian pembobolan rekening bank dengan kerugian ratusan juta rupiah dialami oleh seorang wartawan senior sekaligus pendiri Cek & Ricek, Ilham Bintang. Menurut penuturannya, peristiwa yang terjadi pada 3 Januari lalu, berawal dari SIM card-nya dibajak oleh orang yang tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Ilham Bintang menceritakan, ada seseorang yang mengaku sebagai dirinya dan mendatangi gerai Indosat di Bintaro Jaya Xchange. Pria yang belum diketahui identitasnya itu meminta mengganti kartu SIM milik Ilham, yang dipenuhi oleh petugas di gerai Indosat tersebut. Informasi ini ia peroleh dari VIP Customer Care Indosat bernama Shavira.
Dalam perkembangannya, Indosat mengakui kelalaian dalam hal verifikasi pergantian kartu SIM yang dimiliki oleh Ilham Bintang.
Turina Farouk, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, mengatakan ada kekurangan dalam prosedur yang dilakukan saat seseorang meminta pergantian kartu SIM di gerai Indosat.
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
"Kami mengakui dan menyayangkan, ada orang yang datang mengatasnamakan Pak Ilham Bintang. Dan kami mengakui ada kekurangan dalam proses verifikasi," katanya saat dihubungi kumparan, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Indosat tengah bekerjasama dan mendukung pihak kepolisian untuk mengusut tuntas tindakan kriminal yang menimpa Ilham Bintang agar pelakunya bisa ditangkap.
Untuk mengusut kasus ini, Ilham Bintang sudah merekrut pengacara Elza Syarief.
Modus pembajakan kartu SIM atau SIM Swap kerap terjadi dan sering digunakan untuk tindakan kejahatan melakukan pembobolan rekening bank hingga akun media sosial. Dalam modus ini, nomor ponsel korban sangat berharga untuk mendapatkan kode OTP (One Time Password) dan verifikasi lainnya untuk meretas akun bank dan media sosial.
Menurut pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, kendali atas nomor ponsel akan sangat berharga bagi penipu. Untuk mencuri nomor, pelaku memulai dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi pribadi korban yang dapat diperoleh dan terlibat dalam sedikit rekayasa sosial.
ADVERTISEMENT
"Untuk mendapatkan kredensial itu tidak sulit, yang sulit mendapatkan OTP (One Time Password), TFA (Two Factors Authentification). Kalau ada malware di HP/komputer, semua kredensial akan bisa dikirimkan ke tangan kriminal," jelas Alfons, saat dihubungi kumparan, Sabtu (19/1).
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
Perusahaan keamanan Norton AntiVirus juga menjelaskan pelaku pembajakan nomor dapat menggunakan profil media sosial korban untuk mengumpulkan informasi tentang data diri yang dapat membantu mereka menyamar sebagai korban.
Dalam kasus Ilham, kemungkinan data-data pribadinya telah diincar yang kemudian digunakan untuk proses mengganti kartu SIM hingga login internet banking. Setelah berhasil membajak nomor Ilham, pelaku masuk ke internet banking Commonwealth Bank milik Ilham lewat kredensial yang telah dimiliki.
Saat pelaku melakukan transaksi via internet banking, akan ada OTP yang dikirimkan ke nomor yang telah ia bajak untuk persetujuan transaksi. "Jadi dengan menguasai nomor HP yang sah akan mendapatkan password atau akses menyetujui transaksi internet banking," jelas Alfons.
ADVERTISEMENT