Indosat dan Tri Merger, Begini Nasib Pelanggan

Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri (3) Indonesia resmi merger jadi Indosat Ooredoo Hutchison. Pamer logo baru. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan

Indosat Ooredoo Hutchison, perusahaan merger Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia, menyebut bahwa produk seluler mereka tidak akan berubah setelah penggabungan kedua perusahaan dilakukan.

Indosat dan Tri resmi merger pada hari ini, Selasa (4/1), kurang dari empat bulan setelah menandatangani Perjanjian Penggabungan Bersyarat dengan transaksi senilai 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85,5 triliun pada 16 September 2021.

Menurut SVP Corporate Communication Indosat, Steve Saerang, merger tersebut membuat PT Hutchison Tri Indonesia dihapus sekaligus membuat produk seluler Tri masuk ke dalam daftar layanan Indosat, bersama IM3.

"Jadi, PT Hutchison Tri Indonesia sudah tidak ada lagi. Jadi, sekarang itu hanya ada PT Indosat Tbk, dengan nama komersialnya Indosat Ooredoo Hutchison," kata Steve saat ditemui dalam konferensi pers merger di Jakarta, Selasa (4/1).

Steve Saerang, SVP Corporate Communication Indosat. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan

Steve menjelaskan, tidak ada perubahan signifikan yang bakal dialami konsumen IM3 dan Tri seusai kedua perusahaan merger.

"Pricing-nya masih sama untuk Tri dan IM3," jelas Steve. "Produknya tetap sama. Misalnya, pelanggan ambil paket apa, itu tetap sama. Tetapi, kalau ada program-program loyalty, itu akan jadi satu."

Steve menambahkan, pelanggan Tri dan IM3 akan mendapat benefit gratis telepon antara kedua brand tersebut selama sebulan sejak 4 Januari 2022.

Indosat Ooredoo Hutchison yakin bahwa produk seluler Tri dan IM3 saling melengkapi satu sama lain. Menurut penilaian internal perusahaan, pangsa pasar Tri merupakan konsumer dari golongan gamer, sedangkan profil pengguna IM3 lebih umum.

"Dua kekuatan ini punya daya tarik sendiri-sendiri," jelasnya. "Jadi, memang dari awal pada saat dilakukan assessment, ini punya pelanggan yang kuat masing-masing."

Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia memiliki sekitar 100 juta pelanggan seluler. Perusahaan merger keduanya diproyeksikan akan meraup pendapatan hingga 3 miliar dolar AS per tahun.