Instagram Blokir Filter Kamera 'Operasi Plastik', Mengapa?

24 Oktober 2019 15:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Instagram. Foto: REUTERS/Charles Platiau
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Instagram. Foto: REUTERS/Charles Platiau
ADVERTISEMENT
Platform berbagi foto dan video, Instagram, membuat kebijakan baru untuk menangkal konten yang mempromosikan praktik operasi plastik. Langkah yang mereka lakukan adalah dengan memblokir filter kamera yang 'mengoperasi plastik' wajah pengguna lewat teknologi augmented reality (AR).
ADVERTISEMENT
Instagram merasa filter 'operasi plastik' itu dapat merusak mental orang-orang. Filter itu juga dianggap membuat banyak pengguna Instagram kehilangan kepercayaan diri terhadap penampilan mereka.
Instagram sendiri mengaku bahwa pihaknya memang tengah memfokuskan platform-nya dapat menjadi tempat yang ramah bagi penggunanya, baik dari segi fitur yang memudahkan hingga kesehatan mental.
“Kami sedang mengevaluasi kebijakan kami. Kami ingin filter-filter kami semuanya memberikan pengalaman yang positif bagi semua orang,” kata juru bicara Instagram, dilansir BBC. “Kami akan menghapus efek-efek dari galeri filter yang berhubungan dengan operasi plastik, dan menyetop izin untuk efek baru yang semacam ini.”
Instagram. Foto: USA-Reiseblogger via Pixabay (Public Domain)
Diketahui, Instagram memang memiliki galeri yang berisi kumpulan efek kamera yang bisa kamu temui di fitur Stories. Biasanya, pengguna menggunakan filter itu untuk memperindah update-an Stories mereka dan bisa juga disimpan di galeri smartphone untuk di-posting di feed.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa filter yang menggambarkan operasi plastik seperti efek bernama Plastica, FixMe, dan HolyBucks. Instagram sendiri tidak yakin butuh waktu berapa lama untuk memberantas semua filter semacam itu dari platform-nya.
Kehadiran filter 'operasi plastik' juga mendapat banyak kecaman dari para netizen. Mereka beranggapan bahwa meski itu hanya sekadar efek foto dan video, namun hal itu bisa mendorong orang untuk melakukan operasi plastik.
Sebagai platform yang kerap dianggap sebagai tempat pamer kehidupan mewah, Instagram sering dianggap bukan aplikasi yang baik untuk dikonsumsi para remaja labil. Para peneliti mengemukakan pendapat bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan depresi pada siapapun.
Menurut mereka, hal itu menimbulkan beban dan tekanan sosial serta kecenderungan untuk selalu membandingkan kehidupan dengan orang lain.
Ilustrasi perempuan stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, Instagram juga telah mengumumkan penghapusan jumlah Likes dalam sebuah foto. Hal itu dilakukan menyusul permintaan dari Kantor Komisioner Informasi Inggris yang meminta platform media sosial seperti Instagram untuk mematikan fitur seperti itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi tekanan di Instagram. Peneliti mengatakan bahwa penggunaan media sosial bisa memberikan dampak depresi dan rasa kesepian pada seseorang.