Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pendiri dan mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim , telah resmi diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia. Ia pun meninggalkan perusahaan yang ia rintis dari awal demi memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengemban amanah baru ini, Nadiem mengirim surat perpisahan kepada seluruh karyawan Gojek. Dalam email tersebut, ia bernostalgia mengenang perjuangannya mendirikan Gojek dalam sembilan tahun terakhir dan menyampaikan harapan untuk masa depan Gojek.
Ia juga memberikan semangat kepada dua rekan pimpinan Gojek, Presiden Andre Soelistyo dan co-Founder Kevin Aluwi yang kini bekerja sama menjadi co-CEO menggantikan posisi Nadiem. Berikut isi surat perpisahan Nadiem kepada karyawan Gojek dalam siaran pers yang diterima kumparan, Rabu (23/10).
"Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan. Saat itu, kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders. Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara.
Saya pamit dari Gojek dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO. Keduanya memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan yang bermula dari sebuah kantor kecil di Jakarta Selatan ke panggung dunia.
Banyak keberuntungan yang memihak pada Gojek selama perjalanan ini, tapi saya percaya keberuntungan dalam menjalankan bisnis hanya punya nilai jika ada sosok-sosok brilian yang tahu cara memanfaatkannya. Kevin dan Andre adalah mentor dalam perjalanan saya menjadi seorang leader, mereka adalah talenta-talenta terbaik di Gojek. Keduanya yang menjalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas dan komitmen di tiap langkah dan keputusan mereka.
ADVERTISEMENT
Membangun bisnis seperti Gojek sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Andre dan Kevin selalu menghadapinya dengan kepala dingin dan komitmen yang tidak pernah padam. Tidak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek di fase pertumbuhan berikutnya.”
Sebelumnya, Kevin dan Andre telah memberikan pernyataan mereka tentang kepergian Nadiem untuk menjabat di pemerintahan. Keduanya telah menjalankan bisnis perusahaan bersama Nadiem selama beberapa tahun, sehingga transisi kepemimpinan ini dipastikan akan berjalan mulus.
“Kami berdua telah menjalankan bisnis Gojek bersama Nadiem untuk beberapa waktu, sehingga pergantian kepemimpinan ini tidak akan berdampak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan. Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan. Sementara Kevin akan fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan,” kata Andre dan Kevin dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
Dalam struktur baru, Andre akan fokus pada pengembangan strategi korporasi, meliputi pengelolaan alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan jasa keuangan. Sementara Kevin bakal fokus pada pengembangan produk Gojek serta pemasaran, pengembangan organisasi dan juga bisnis ride-hailing dan pesan-antar makanan.
Gojek telah tumbuh pesat dengan memproses lebih dari 2 miliar transaksi per tahun. Proses pengumpulan dana (fundraising) Gojek juga telah menarik perhatian perusahaan global papan atas seperti Google, Sequoia, Tencent, Mitsubishi, hingga Temasek serta Astra International sebagai salah satu investor lokal.
Dalam pendanaan Seri F terakhir, perusahaan telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari 2 miliar dolar AS. Tidak hanya itu, Gojek juga telah berekspansi dengan meluncurkan layanan di Singapura, Thailand dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Indonesia, Gojek menjadi aplikasi on-demand yang paling banyak digunakan, dimana layanan pesan-antar makanan dan pembayarannya telah menggantikan layanan transportasi sebagai usaha paling besar saat ini di grup Gojek.