Jepang Uji Coba Jaringan 6G, Kecepatan Tembus 100 Gbps

6 Mei 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tower BTS. Foto: Yusran Uccang/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tower BTS. Foto: Yusran Uccang/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah konsorsium perusahaan di Jepang membangun perangkat nirkabel 6G pertama di dunia yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 gigabit per detik (Gbps) pada jarak sekitar 90 meter, 20 kali lebih cepat dibanding 5G.
ADVERTISEMENT
Menurut Statista, kecepatan transfer data ini setara dengan mentransfer lima film kualitas HD dalam waktu satu detik, hingga 500 kali lebih cepat daripada kecepatan rata-rata 5G T-Mobile di AS.
Hasil uji coba terbaru yang diumumkan pada 11 April 2024 menunjukkan perangkat nirkabel konsorsium mengirim data berkecepatan 100 Gbps di dalam ruangan pada pita 100 gigahertz (GHz) dan di luar ruangan pada pita 300 GHz. Pengujian dilakukan di ketinggian 100 meter.
Diluncurkan pada 2019, 5G adalah jaringan komunikasi nirkabel tercanggih saat ini dan digunakan oleh hampir semua smartphone di dunia. Kecepatan rata-rata T-Mobile di AS adalah sekitar 204,9 megabit per detik (Mbps), sedangkan kecepatan maksimum 5G sekitar 10 Gbps.
Menurut Asosiasi Global System for Mobile (GSMA), para ilmuwan telah berupaya membangun generasi keenam alias jaringan 6G dengan infrastruktur yang saat ini sedang dikerjakan sebelum dirilis pada awal 2030.
ADVERTISEMENT
Perbedaan utama antara 5G dan 6G terletak pada pita frekuensi spektrum elektromagnetik. Sinyal 5G umumnya ditransmisikan dalam pita di bawah 6 GHz, diperluas ke pita 40 GHz–dikenal sebagai “milimeter-wave bands”.
Ilustrasi internet nirkabel. Foto: Shutter Stock
Di sisi lain, 6G akan menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi, dikenal sebagai pita “sub-THz”, yakni antara 100 GHz dan 300 GHz. Transmisi di wilayah ini punya keuntungan karena kecepatannya jauh lebih tinggi, namun memiliki kelemahan yakni adanya gangguan yang lebih besar terhadap lingkungan sehingga sinyal lebih mudah hilang, terutama di dalam ruangan.
Jika peralihan dari 4G ke 5G membuka jalan bagi keran komunikasi yang lebih besar, peralihan dari 5G ke 6G dapat mengarah pada teknologi baru seperti komunikasi holografik dan realitas virtual (VR) yang lancar tanpa hambatan.
ADVERTISEMENT
Namun, karena 6G bergantung pada pita frekuensi yang jauh lebih tinggi, kita memerlukan infrastruktur yang benar-benar baru untuk mengirimkan dan memperkuat sinyal, Begitupun dengan smartphone atau perangkat VR yang memerlukan antena 6G.
Dalam uji coba sebelumnya, kecepatan 6G berhasil memecahkan rekor dunia, di mana tim ilmuwan Jepang berhasil mendokumentasi kecepatan 6G mencapai 240 Gbps pada jarak 20 meter. Mereka mempublikasikan temuan ini di jurnal IEICE Electronics Express.