Keindahan Alam Danau Toba Kini Bisa Dinikmati di Google Street View

25 September 2018 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau Toba (Foto: dok. Commons Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Toba (Foto: dok. Commons Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Melihat keindahan alam Danau Toba, Sumatra Utara, kini tidak perlu harus menyewa kapal laut. Sekarang kamu bisa menikmatinya langsung di komputer atau bahkan smartphone melalui layanan Google Street View.
ADVERTISEMENT
Hal ini berkat bantuan teknologi Google Trekker yang digunakan untuk mengambil gambar-gambar Danau Toba. Khusus untuk Danau Toba, alat ini dipasang pada moda transortasi air berupa perahu, bukan digendong seperti biasa dilakukan untuk merekam jalan setapak.
Teknologi trekker terdiri dari 15 lensa di bagian atas tiang, masing-masing menunjuk ke berbagai arah yang memungkinkannya membuat tampilan panorama 360 derajat.
Google Trekker. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Google Trekker. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana, menjelaskan Google Street View Danau Toba ini adalah hasil kerjasama mereka dengan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan promosi destinasi wisata, khususnya di Danau Toba. Danau Toba sendiri masuk program pemerintah 10 destinasi wisata yang disebut 'Bali Baru'.
"Dengan adanya Google Street View di Danau Toba ini bisa dijadikan ajang promosi untuk calon wisatawan dan investor supaya tertarik datang dan melihat langsung keindahan alam, keunikan budaya, dan masyarakat yang ada di destinasi di sini," ujarnya dalam acara peluncuran Google Street View Danau Toba di Hotel Niagara, Sumatera Utara, Selasa (25/9).
Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communications Google Indonesia. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jason Tedjasukmana, Head of Corporate Communications Google Indonesia. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Program Google Street View Danau Toba mulai dijalankan sejak Agustus 2018. Pengambilan gambarnya sendiri memakan waktu delapan hari mengitari Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Program Manager Google Asia Pasifik, Nhazlisham Hamdan, menerangkan kesulitan yang dihadapi saat proses pengambilan gambar adalah masalah cuaca yang tidak bisa diprediksi.
"Kendala kita soal cuaca yang kadang cepat berubah. Kalau cuaca mendung tidak akan memungkinan mengambil gambar, karena alat kita ini tidak boleh terkena air," kata Nhaz di tempat yang sama.
Nhazlisham Hamdan, Program Manager Google Asia Pasifik. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nhazlisham Hamdan, Program Manager Google Asia Pasifik. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Pria yang sudah bergabung dengan Google sejak 2012 ini menjelaskan, proses pengambilan gambar dilakukan secara optimal dan sederhana. Hasil rekaman tersimpan di dalam hard disk yang nantinya akan diproses oleh tim Google untuk tahap pengeditan, seperti blur untuk foto wajah dan objek sensitif lainnya.
Selain Danau Toba, Google juga telah membuat program yang sama di sejumlah destinasi wisata terkenal di Indonesia, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Batu Boko, Mendut, Pawon, Sari, Kalasan, dan Sewu.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya objek wisata, ada juga museum yang dilacak Google, seperti Museum Nasional dan Situs Purba Sangiran. Bahkan, kawasan wisata bawah laut yang terkenal di Raja Ampat, Papua Barat, juga dilakukan pengambilan gambar bawah laut untuk Google Street View.