Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo ) memutuskan memblokir akses data atau internet milik operator seluler di Papua dan Papua Barat pada Rabu (21/8), setelah terjadi kerusuhan di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui secara pasti hingga kapan pemblokiran ini dilakukan. Pembukaan akses akan dilakukan setelah kondisi kembali kondusif. Biasanya, pemblokiran akses internet oleh Kominfo dilakukan untuk mencegah peredaran hoaks atau berita palsu terkait kerusuhan yang terjadi.
Plt Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan pemblokiran sementara akses internet ini.
“Untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya, setelah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI memutuskan untuk melakukan pemblokiran sementara layanan Data Telekomunikasi, mulai Rabu (21/8) hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal,” ungkap Ferdinandus.
Adapun jaringan yang terkena dampak hanya dari layanan operator seluler saja.
ADVERTISEMENT
Telkomsel, salah satu operator telekomunikasi di Indonesia, mengonfirmasi bahwa mereka telah membatasi akses layanan data di wilayah Papua dan Papua Barat, seperti yang diminta Kominfo. Sementara layanan telepon dan SMS masih berfungsi normal.
"Sebagai operator seluler, kami selalu mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ucap Vice President Corporate Communications Telkomsel, Denny Abidin. "Kami akan terus melakukan pemantauan kualitas layanan secara berkala."
Warga Papua masih bisa memakai layanan telekomunikasi dasar seperti telepon dan SMS. Sementara jaringan dari operator jaringan tetap (fixed line), seperti dari Telkom IndiHome, disebut Ferdinandus masih bisa digunakan secara normal.
Ferdinandus bilang, pembukaan blokir internet di Papua dan Papua Barat akan tergantung hasil evaluasi di lapangan jika situasi sudah kembali kondusif.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kominfo sempat melambatkan akses internet di beberapa wilayah Papua, Senin, 19 Agustus 2019. Perlambatan akses dilakukan untuk mencegah penyebaran hoaks yang menjadi pemicu aksi massa saat terjadi tindak anarkis di beberapa wilayah di Papua.
Saat itu, Kominfo berhasil mengidentifikasi dua hoaks, yakni hoaks foto warga Papua tewas dipukul aparat di Surabaya dan hoaks yang menyebutkan bahwa Polres Surabaya menculik 2 orang pengantar makanan untuk mahasiswa Papua.