Kominfo Hapus Ratusan Konten Bom Gereja Katedral Makassar di Medsos

29 Maret 2021 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota polisi mengumpulkan sisa serpihan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota polisi mengumpulkan sisa serpihan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menghapus ratusan konten terkait bom di Gereja Katedral Makassar yang ada di berbagai platform media sosial.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, pihaknya telah menghapus 134 posting-an di media sosial “yang tidak selayaknya dipublikasikan” terkait insiden tersebut. Dia menjelaskan, blokir konten ini sudah dilakukan sejak Minggu (28/3).
“Sejak kejadian Bom di Makassar, Minggu 28 Maret 2021 lalu, Kementerian Kominfo langsung melakukan patroli siber untuk menelusuri konten-konten di media sosial yang mengandung unsur kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten lainnya yang tidak selayaknya dipublikasikan,” kata Dedy kepada kumparanTECH, Senin (29/3).
Berdasarkan keterangan Dedy per Senin (29/3) pukul 10.00 WIB, Kominfo telah menghapus 34 konten di Facebook, 21 konten di Instagram, 59 konten di Twitter, dan 20 di YouTube.
Ilustrasi sosial media. Foto: Shutter Stock
“Keseluruhan konten tersebut telah diajukan Kominfo kepada masing-masing platform untuk dilakukan pemutusan akses/blokir,” kata Dedy.
ADVERTISEMENT
“Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten seperti tersebut di atas dan bersama-sama menangkal paham radikalisme-terorisme baik di ruang fisik maupun ruang digital.”
Sebelumnya, Gereja Katedral Makassar diserang aksi terorisme pada Minggu (28/3) pagi, di mana dua orang pelaku melakukan aksi bom bunuh diri di depan gerbang lokasi tersebut. Dalam insiden tersebut, tak ada korban jiwa kecuali kedua pelaku tewas.
Sejauh ini, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang. Sebanyak 13 di antaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam.