Konten Negatif Instagram - Pinterest Jadi Faktor Kematian Remaja Inggris

2 Oktober 2022 9:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siluet di tengah logo Instagram. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Siluet di tengah logo Instagram. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Seorang koroner senior di Inggris menyimpulkan bahwa konten negatif media sosial adalah faktor kematian dari Molly Russel, seorang anak 14 tahun asal London yang meninggal dunia pada 2017, setelah ia melihat banyak konten tentang melukai diri sendiri dan bunuh diri dari platform Instagram dan Pinterest.
ADVERTISEMENT
Menurut koroner senior Inggris, Andrew Walker, kematian Molly tidak tepat disebut sebagai bunuh diri. Dia berpendapat Molly telah meninggal karena tindakan melukai diri sendiri saat menderita depresi dan "efek negatif dari konten online."
"Tidak tepat untuk memutuskan bunuh diri sebagai kesimpulan," kata Andrew dalam sidang pengadilan pada Jumat (30/9), setelah penyelidikan berakhir, sebagaimana dikutip dari BBC.
Seorang pejabat koroner adalah hakim di Inggris. Ia bertugas memeriksa alasan kematian seseorang, termasuk kematian yang diakibatkan karena kekerasan atau hal yang tidak terduga. Temuan yang disampaikan koroner telah menjadi keputusan hukum.
Andrew mengatakan dia akan menulis makalah tentang pencegahan kematian usia remaja yang salah satu faktornya diakibatkan oleh konten negatif media sosial. Makalah itu akan disebar ke pemerintah Inggris, regulator komunikasi Inggris, hingga perusahaan media sosial macam Meta dan Pinterest.
ADVERTISEMENT
Keputusan koroner ini adalah pertama kalinya dalam sejarah global yang menyimpulkan bahwa konten negatif di media sosial berkontribusi dalam kematian seorang anak.
Organisasi pencegahan kekerasan terhadap anak di Inggris, National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), memeringatkan kepada perusahaan teknologi untuk menempatkan keselamatan pengguna dan anak-anak di atas segalanya.
Sejak kematian Molly, pihak keluarga aktif berdedikasi dalam hal keamanan online kepada publik untuk mencegah agar tragedi serupa tidak terulang.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa media sosial dapat memberi dampak berbahaya pada kesehatan mental remaja. Meskipun, sejauh ini belum jelas batasan tanggung jawab hukum yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan media sosial.
Beberapa penelitian terbaru menemukan hubungan antara lamanya waktu yang dihabiskan di media sosial dalam peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan kondisi kesehatan mental lainnya pada remaja.
ADVERTISEMENT
Perusahaan media sosial Meta telah menyadari bahaya yang ditimbulkan produk mereka terhadap kesehatan mental, terutama remaja perempuan. Media massa The Wall Street Journal telah mendapatkan dokumen terkait riset internal Meta ini, tetapi Meta memilih untuk bungkam.