Lion Air Selidiki Jumlah Penumpang Indonesia yang Datanya Bocor

19 September 2019 21:30 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Lion Air Boeing 747-400. Foto: AFP/ADEK BERRY
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air Boeing 747-400. Foto: AFP/ADEK BERRY
ADVERTISEMENT
Lion Air tengah menyelidiki berapa jumlah penumpang yang datanya mengalami kebocoran, termasuk penumpang Indonesia. Penyelidikan tersebut akan dibantu oleh pihak berwenang dari Malaysia, karena lokasi peretasan data diperkirakan berada di sana.
ADVERTISEMENT
"Begitu berita ini viral, kami langsung melakukan legal action kepada pihak berwenang di Malaysia. Dan sedang dalam proses investigasi," jelas Daniel Putut Kuncoro Adi, Managing Director Lion Group, saat ditemui di Jakarta pada Kamis (18/9).
"Jadi, data-data orang Indonesia pun kita belum tahu jumlahnya berapa karena seperti yang kita semua ketahui bahwa nama-nama itu juga masih ditutup di situ. Jadi, kita sedang menginvestigasi," tambahnya.
Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, dan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. Foto: Aulia Rahman/kumparan
Sebelumnya, akun Twitter peneliti keamanan Under the Breach mengungkapkan bahwa terdapat 35 juta data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air yang bocor di forum pertukaran data internet. Adapun data-data tersebut di antaranya berupa nama, KTP, alamat, e-mail, nomor paspor, hingga tanggal kedaluwarsa paspor.
Kerja sama dengan administrator data
ADVERTISEMENT
Selain menyelidiki jumlah pengguna, Lion Air juga sedang menyelidiki pihak administrator yang bertanggung jawab atas kebocoran tersebut.
Sebelumnya, layanan cloud milik Amazon Web Services (AWS) disebut sebagai pihak yang menyimpan data penumpang Lion Air yang bocor. Namun, hal tersebut ditampik oleh Daniel karena pihaknya tidak hanya bekerja sama dengan AWS.
Ilustrasi Pesawat Lion Air. Foto: ANTARA FOTO
"Kami belum bisa menyebutkan administratornya, karena sedang dalam proses investigasi. Tapi kami yang terlibat langsung dengan administrator. Kami sedang proses investigasinya, jadi pihak mana yang sebetulnya melakukan hal ini," jelas Daniel.
"(Jumlahnya) banyak. Ratusan yang kerja sama. Pihak berwenang yang akan melakukan investigasi," sambungnya.