Live Update: Serangan Ransomware WannaCry di Seluruh Dunia

15 Mei 2017 14:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Serangan virus komputer rumah sakit Inggris. (Foto: Associated Press)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan virus komputer rumah sakit Inggris. (Foto: Associated Press)
Ransomware jenis WannaCry menyebar ke seluruh dunia. Nama lain dari ransomware ini adalah WannaCrypt, WanaCryptor 2.0, dan WannaDecryptor. Ia menyandera dokumen dalam komputer korban dan meminta uang tebusan. Serangan ini menyerang setidaknya ke 75 ribu perangkat di 99 negara. Berikut kabar terkini serangan WannaCry dari berbagai negara: SELASA (16 MEI 2017) Dua perusahaan keamanan ternama, Kaspersky dan Symantec, menemukan bukti yang menunjukkan ada keterkaitan antara ransomware WannaCry dan organisasi siber Korea Utara bernama Lazarus Group. Kode yang digunakan dalam melancarkan ransomware ini disebut serupa dengan yang dilancarkan peretas Korea Utara tersebut pada 2015 lalu. SENIN (15 MEI 2017) Penyebaran WannaCry sudah meluas ke 150 negara, dan menjangkiti sekitar 200.000 sistem komputer. Ia diakui sebagai salah satu serangan siber global terbesar. China Kantor berita Xinhua asal China melaporkan ada 29.372 institusi telah terinfeksi WannaCry. Ratusan ribu komputer terinfeksi. Lembaga yang jaringan komputernya terinfeksi WannaCry adalah kantor pengelola stasiun kereta api, kantor pos, stasiun pengisian bahan bakar, rumah sakit, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kantor pemerintah pemberi layanan publik. Pengelola stasiun pengisian bahan bakar PetroChina juga terinfeksi, yang sempat membuat pelanggan tidak bisa mengisi bahan bakar dengan kartu pintar mereka untuk pembayaran. Universitas dan institusi pendidikan termasuk yang paling terpukul, berjumlah 4.341 institusi pendidikan. Prancis Sebesar 90 persen fasilitas produksi pabrikan mobil Renault kembali beroperasi secara normal setelah sempat dihentikan karena serangan WannaCry. Produksi juga kembali dilakukan di Romania. Jepang Nissan Motor Co. mengkonfirmasi beberapa unit jaringan komputernya telah terinfeksi. Tim teknis telah merespons dan mengklaim tidak ada dampak besar pada bisnisnya. Juru bicara Hitachi Yuko Tainiuchi berkata sistem komputernya mengalami penundaan email, dan kegagalan pengiriman file. Belum diketahui pasti apa penyebabnya, namun perusahaan sangat mengantisipasi serangan WannaCry. Program keamanan telah diperkuat untuk menangkal serangan siber. Indonesia Dirjen Aplikasi Informatika, Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, meminta warga korban WannaCry untuk lapor ke pemerintah, agar penyebarannya tidak meluas dan dipandu untuk memberi tindakan pertama. Menkominfo Rudiantara, menyebutkan ada kantor Samsat di luar pulau Jawa yang terinfeksi WannaCry, namun tidak disebut secara pasti daerahnya. Baca juga: Kominfo: Korban Ransomware WannaCry Harap Lapor ke Kontak Ini Amerika Serikat Kuasa hukum Microsoft, Brad Smith, menyalahkan badan intelijen AS, National Security Agency (NSA), yang "menimbun" kode peranti lunak yang akhirnya disalahgunakan oleh peretas. Dia mengatakan pemerintah seharusnya "melaporkan kerentanan" yang mereka temukan ke perusahaan peranti lunak, "ketimbang malah menimbun, menjual, atau mengeksploitasi mereka." Para ahli keamanan siber percaya WannaCry dikembangkan oleh peretas yang berhasil mencuri program buatan NSA untuk menembus keamanan Windows.
ADVERTISEMENT
Windows Vista. (Foto: Cheon Fong Liew via Flickr (CC BY-SA 2.0))
zoom-in-whitePerbesar
Windows Vista. (Foto: Cheon Fong Liew via Flickr (CC BY-SA 2.0))
Indonesia Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan serangan ransomware WannaCry hanya menimpa Rumah Sakit Dharmais, sementara Rumah Sakit Harapan Kita tidak terkena seperti dilaporkan sebelumnya. Pelayanan di Rumah Sakit Harapan Kita pun berjalan lancar dan tidak kendala akibat isu ransomware tersebut. Baca juga: Rudiantara: Hanya RS Dharmais yang Terkena Ransomware Indonesia Perpustakaan Universitas Jember, Jawa Timur menjadi salah satu korban serangan virus ransomware jenis WannaCry. Akibat serangan itu, pelayanan perpustakaan dalam jaringan dan manual dihentikan sementara oleh pihak pengelola perpustakaan.
"Saya mendapat informasi terkait dengan serangan virus itu pada Minggu dan awalnya saya menduga bahwa kabar itu bohong. Namun setelah mengecek di perpustakaan, ternyata ada dua komputer yang terkena virus ransomware," kata Kepala Perpustakaan Universitas Jember Ida Widyastuti, dilansir Antara, Senin (15/5). MINGGU (14 MEI 2017) Tim kumparan (kumparan.com) mencatat pada Minggu malam, jumlah tebusan di empat dompet Bitcoin penjahat WannaCry itu telah mencapai 23,30 Bitcoin atau jika dikonversi ke rupiah, nilainya mencapai Rp 539 juta. Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar jumpa pers, mengumumkan langkah-langkah yang harus dilakukan warga untuk mencegah serangan ransomware WannaCry.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia akan mendeteksi versi baru WannaCry 2.0. Tapi, mereka mengaku masih berfokus pada versi pertama karena paling krusial. Amerika Serikat Presiden Donald Trump mengadakan rapat darurat untuk membahas serangan ransomware WannaCry. Dalam rapat itu turut hadir perwakilan dari FBI dan NSA untuk menyampaikan penilaian mereka perihal serangan siber tersebut. SABTU (13 MEI 2017) Di hari ini WannaCry diprediksi telah menjangkiti 75.000 komputer di 99 negara. Rusia 1.000 komputer di Kementerian Dalam Negeri Rusia menjadi korban serangan ransomware WannaCry. Para pejabat Rusia bersikeras tidak ada data yang hilang akibat serangan tersebut. Inggris Pemerintah Inggris berkata setidaknya ada 45 organisasi yang kena dampak. Tidak ada data pasien yang hilang, tetapi sayang, data itu dikunci oleh WannaCry. Seorang pria berusia 22 tahun dengan nama samaran MalwareTech berhasil menemukan kelemahan dari ransomware WannaCry dan mematikannya. Dia membeli domain Internet tempat tertujunya WannaCry dan ternyata ini adalah "tombol pembunuh" peredaran WannaCry. Namun, ini bukan obat untuk membasmi WannaCry. Tak lama kemudian muncul WannaCry versi 2.0 yang merupakan peningkatan dari versi sebelumnya. Turki Pemerintah Turki berkata negaranya turut jadi korban WannaCry. Otoritas teknologi informasi di negara ini berkata WannaCry menyebar lewat celah keamanan di Server Message Block (SMB) pada OS Windows sehingga mampu menyebar dengan mudah tanpa bisa dicegah. Indonesia Ransomware WannaCry menyerang dua rumah sakit besar di Jakarta, Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita. Serangan ini mengganggu operasional mereka yang membuatnya harus melakukan layanan secara manual lewat kertas. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi ancaman teror ransomware WannaCry.
ADVERTISEMENT
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
JUMAT (12 MEI 2017) Di hari ini, perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat WannaCry sudah tersebar ke 74 negara, menjangkiti 45.000 komputer. Inggris Beberapa rumah sakit di Inggris Raya lumpuh akibat serangan ransomware WannaCry. Serangan ini melumpuhkan sistem informasi yang terintegrasi secara digital di sistem National Health Service (NHS). Ini mempengaruhi sistem antrean, pembayaran, hingga data pasien. Pemerintah berusaha membantu NHS untuk memulihkan sistem komputer mereka. Spanyol Perusahaan telekomunikasi Telefonica ikut diserang ransomware WannaCry. Meski begitu, serangan tersebut tidak mengganggu layanan jaringan dari Telefonica. Pemerintah Spanyol mengumumkan ada banyak perusahaan lainnya yang terkena ransomware ini. Prancis Pabrikan mobil Renault dari Prancis terpaksa menghentikan produksi mereka di sejumlah pabrik karena terjangkit WannaCry. Jerman Turut jadi korban kantor pengelola kereta api Jerman, Deutsche Bahn. Ini jadwal kereta di sejumlah stasiun kacau. Portugal Portugal Telecom menjadi salah satu korban wabah ransomware WannaCry. Sama seperti Telefonica, serangan ini pun tidak mempengaruhi layanan jaringan dari Portugal Telecom. Amerika Serikat Microsoft mengeluarkan panduan bagi pengguna Windows agar terhindar dari serangan ransomware WannaCry. Virus ini memang hanya menjangkit sistem operasi Windows, terutama versi Windows XP, Windows 8, dan Windows Server 2003.
ADVERTISEMENT