Makin Populer, Aplikasi Tik Tok Tembus 1,5 Miliar Download

17 November 2019 11:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Aplikasi Tik Tok. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aplikasi Tik Tok. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aplikasi Tik Tok semakin populer di mata masyarakat dunia. Ini bisa dibuktikan dari riset terbaru analis Sensor Tower yang menyebut aplikasi streaming video pendek itu sudah di-download sebanyak 1,5 miliar di toko aplikasi Google Play Store dan Apple App Store.
ADVERTISEMENT
Sekarang, aplikasi streaming video pendek buatan ByteDance ini berada di posisi ketiga dalam daftar aplikasi non-game dengan instalasi terbanyak selama 2019, setelah WhatsApp di peringkat pertama dan Messenger di urutan kedua. Sementara Facebook dan Instagram masing-masing berada di posisi empat dan lima.
Sepanjang tahun ini, aplikasi Tik Tok sudah diunduh sebanyak 614 juta kali, enam persen lebih banyak dibanding tahun lalu. Jumlah instalasi ini juga turut membantu Tik Tok meraih pencapaian 1 miliar download pada Februari 2019 lalu.
Infografik jumlah download aplikasi Tik Tok di seluruh dunia versi Sensor Tower. Foto: Sensor Tower
Survei Sensor Tower, yang rilis pada Kamis (14/11) lalu, juga menyebut India sebagai negara penyumbang download Tik Tok terbanyak, yakni 466 juta unduhan di Google Play Store dan Apple App Store. Di posisi kedua ada China dengan jumlah download 173 juta, sementara AS menjadi negara ketiga terbanyak unduh Tik Tok dengan angka download 123 juta.
ADVERTISEMENT
Jumlah pengeluaran pengguna untuk aplikasi Tik Tok ini juga dianalisis Sensor Tower. Hasilnya, 175 juta dolar AS (sekitar Rp 2,4 triliun) telah dikeluarkan pengguna Tik Tok di Google Play Store dan Apple App Store.
Pengguna asal China terbilang loyal mengeluarkan uang untuk aplikasi Tik Tok. Mereka disebut sudah mengeluarkan 84,5 juta dolar AS (sekitar Rp 1,1 triliun) untuk pembelian di dalam aplikasi.
Infografik jumlah pengeluaran bulanan pengguna aplikasi Tik Tok di seluruh dunia versi Sensor Tower. Foto: Sensor Tower
Tik Tok belum angkat bicara soal survei Sensor Tower ini.
ByteDance sendiri sekarang tengah diselidiki oleh pemerintah AS. Semua ini dimulai sejak tahun 2017, ketika ByteDance mengakuisisi aplikasi media sosial AS, Musical.ly, dengan nilai 1 miliar dolar AS. Musical.ly kemudian dimerger dengan Tik Tok pada 2018.
Menurut laporan Reuters, ByteDance disebut tidak meminta izin komite investasi asing AS (Committee on Foreign Investment in the United States/CFIUS) saat mengakuisisi Musical.ly. Hal ini membuat pemerintah AS khawatir dengan keamanan nasionalnya hingga menggelar investigasi terhadap Tik Tok.
Ilustrasi Tik Tok. Foto: REUTERS/Dado Ruvic