Mark Zuckerberg Sebut Ide Pecah Belah Facebook Bukan Solusi

2 Oktober 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Facebook Mark Zuckerberg di panggung konferensi F8. Foto: Stephen Lam/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook Mark Zuckerberg di panggung konferensi F8. Foto: Stephen Lam/Reuters
ADVERTISEMENT
Elizabeth Warren, senator negara bagian Massachussets, AS, adalah salah satu calon presiden AS berikutnya yang didukung oleh Partai Demokrat. Dia memiliki sebuah rencana besar jika terpilih, dan itu adalah ide yang buruk bagi perusahaan teknologi besar, salah satunya Facebook.
ADVERTISEMENT
Rencana Warren ini ditanggapi CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dalam sebuah pertemuan internal perusahaan, yang isi diskusinya dibocorkan oleh The Verge pada Selasa (1/10). Di hadapan para pegawainya, ia menyebut upaya pemecahan perusahaan teknologi bukanlah jawaban bagi permasalahan yang ada. Permasalahan yang ada di masyarakat justru dapat dikendalikan berkat adanya perusahaan-perusahaan teknologi.
“Memecah perusahaan-perusahaan ini, apakah itu Facebook atau Google atau Amazon, sebenarnya tidak akan menyelesaikan masalah. Dan, Anda tahu, itu tidak membuat gangguan pemilu lebih kecil kemungkinannya," kata Zuckerberg.
"Itu membuatnya lebih mungkin karena sekarang perusahaan tidak dapat berkoordinasi dan bekerja sama. Itu tidak membuat salah satu ujaran kebencian atau masalah seperti itu kurang mungkin. Itu membuatnya lebih mungkin."
Zuckerberg menambahkan, sebenarnya ia tidak ingin memiliki permasalahan hukum dengan negaranya sendiri. Meski demikian, dia tetap menganggap adanya regulasi adalah upaya penting agar masyarakat percaya terhadap akuntabilitas perusahaan teknologi.
ADVERTISEMENT
Zuckerberg juga menganggap pihaknya siap untuk melawan upaya pemecahan Facebook. Dia dengan percaya diri mengatakan, berani bertaruh bahwa Facebook akan menang di pengadilan, jika kemudian upaya pemecahan tersebut berlanjut ke meja hijau.
“Maksud saya, jika dia terpilih sebagai presiden, maka saya berani bertaruh bahwa kita akan memiliki tantangan hukum, dan saya berani bertaruh bahwa kami akan memenangkan tantangan hukum,” tegas Zuckerberg.
“Pada akhirnya, jika seseorang akan mencoba mengancam sesuatu yang eksistensial, kamu perlu pergi ke matras dan bertarung,” pungkasnya.
CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Stephen Lam/Reuters
Ide Pecah Belah Raksasa Teknologi dari Calon Presiden AS
Warren sendiri menuangkan ide memecah raksasa teknologi seperti Facebook, Google, dan Amazon dalam sebuah tulisan di blog Medium pada Maret 2019. Menurutnya, perusahaan-perusahaan itu begitu besar sehingga menghancurkan kompetisi dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan teknologi besar saat ini memiliki terlalu banyak kekuatan - terlalu banyak kekuasaan atas ekonomi kita, masyarakat kita, dan demokrasi kita," tulis Warren.
"Mereka menghancurkan kompetisi, menggunakan informasi pribadi kita untuk keuntungan, dan memiringkan lapangan bermain melawan orang lain."
Rencana Warren tersebut memiliki alasan yang jelas. Facebook setidaknya terbukti bersalah dalam skandal Cambridge Analytica, yang data privasi pengguna digunakan konsultan politik tanpa persetujuan.
Pada Juli 2019, Facebook didenda 5 miliar dolar oleh komisi perdagangan federal AS (Federal Trade Commission) untuk pelanggaran privasi sehubungan dengan skandal Cambridge Analytica. Mereka juga didenda 100 juta dolar oleh komisi sekuritas dan bursa AS (Securities and Exchange Commission) karena menyesatkan investor tentang risiko yang terlibat dalam penggunaan data pribadi.
ADVERTISEMENT