Masjid di London Terima Pembayaran Zakat Pakai Bitcoin

24 Mei 2018 4:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Shacklewell Lane, London. (Foto: news.hackney.gov.uk)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Shacklewell Lane, London. (Foto: news.hackney.gov.uk)
ADVERTISEMENT
Meski penggunaan mata uang kripto seperti bitcoin masih menjadi polemik di sejumlah negara, ternyata pembayaran menggunakan bitcoin mulai dipakai di berbagai aktivitas. Bahkan, dalam pembayaran zakat di bulan Ramadhan ini pun sudah mulai menggunakan bitcoin.
ADVERTISEMENT
Sebuah masjid di Inggris menjadi yang pertama di dunia, yang menerima pembayaran zakat lewat bitcoin. Langkah ini dilakukan satu bulan setelah ilmuwan Muslim menetapkan mata uang kripto itu hukumnya halal menurut syariat Islam.
Masjid Shacklewell Lane yang terletak di Hackney, London, berharap dapat mengumpulkan dana setidaknya 10 ribu poundsterling atau setara Rp 189 juta dari pembayaran zakat lewat bitcoin dan ethereum selama Ramadhan.
Diketahui, umat Muslim diwajibkan menyumbangkan 2,5 persen dari kekayaannya sebagai zakat fitrah selama Ramadhan.
"Kami mencoba menarik khalayak yang lebih luas dengan mata uang baru (mata uang kripto)," kata Erkin Guney, Ketua Dewan Pengawas Masjid, kepada The Hackney Gazette.
"Ini (momen) besar di dunia Islam, dan kami telah menyiapkan platform bagi Muslim yang lebih kaya di luar komunitas kami untuk mendukung dan menyumbang ke masjid kami," tambahnya.
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
Saat ini dompet bitcoin yang digunakan oleh masjid untuk menerima pembayaran zakat lewat bitcoin masih bernilai tidak lebih dari 100 poundsterling dengan nilai tukar yang berlaku saat ini.
ADVERTISEMENT
Gurmit Singh, pendiri startup blockchain, Combo Innovation, yang membantu masjid tersebut untuk menyiapkan dompet bitcoin, berharap cara ini dapat memberikan masjid itu lebih banyak donasi.
"Jika umat Islam, yang merupakan seperempat dari populasi dunia, memiliki hanya 1 persen dari bitcoin, atau 1,04 miliar poundsterling, maka sekitar 26 juta poundsterling bisa menjadi kontribusi untuk zakat," kata Singh.
“Kemungkinan angka sebenarnya jauh lebih tinggi. Saat ini, hampir tidak ada masjid atau badan amal Islam yang menerima zakat dalam bentuk cryptocurrency. Mereka berpotensi kehilangan jutaan poundsterling," terangnya, seperti dilansir The Independent.
Penelitian ungkap bitcoin itu halal
Bulan lalu, Muhammad Abu-Bakar, peneliti dari Blossom Finance di Indonesia mengeksplorasi fungsi bitcoin dan cryptocurrency lainnya untuk menentukan apakah mata uang itu cocok dengan definisi mata uang dalam hukum Islam yang dinilai sangat ketat.
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
“Beberapa fatwa baru-baru ini yang dikeluarkan oleh para cendekiawan Muslim terkemuka menawarkan pendapat yang tidak lengkap atau bertentangan mengenai topik tersebut,” kata Matthew Martin, CEO Blossom Finance.
ADVERTISEMENT
“Dengan semua kebingungan di luar sana, kami ingin menawarkan panduan yang jelas yang didukung oleh penelitian yang solid yang bermanfaat bagi orang awam dan praktisi keuangan Islam," lanjutnya.
Dalam kesimpulan dari penelitiannya, bitcoin ternyata diperbolehkan dalam Islam pada prinsipnya karena diterima oleh berbagai pedagang global.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa bitcoin tidak dapat dinyatakan haram meski bitcoin tidak lepas dari spekulasi dan bisa disalahgunakan untuk tujuan ilegal. Martin menjelaskan perdagangan emas, perak, dan mata uang biasa juga mengalami hal yang serupa seperti bitcoin.