Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk menyaksikan fenomena langka ini, Planetarium Jakarta menyediakan 16 teleskop bagi masyarakat yang ingin memantau gerhana. Gerhana ini sudah bisa diamati mulai pukul 10.41 WIB.
Salah satu teleskop yang disediakan merupakan tipe Barride Optics BN-900EQ IV-S Unit A. Oktavian Dwi Trisnanto dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) menjelaskan, teleskop ini dilengkapi dengan filter ND5.
Filter ini berfungsi untuk menyaring dan mengurangi intensitas cahaya Gerhana Matahari Cincin yang diserap oleh lensa teleskop, sehingga tak membahayakan mata si pengguna.
“Yang lebih penting filter Matahari karena mata kita enggak bisa menerima sinar Matahari dengan intensitas yang terlalu besar. Jadi bisa di-reduce dengan menggunakan filter Matahari,” ujarnya di Planetarium Jakarta, Kamis (26/12).
Ia menambahkan, filter ND5 ini merupakan kunci keselamatan dalam memantau gerhana. Dengan adanya perangkat filter, semua jenis teleskop, termasuk teropong binokular, bisa digunakan untuk melihat Gerhana Matahari Cincin .
ADVERTISEMENT
Adapun teleskop tipe Barride Optics dilengkapi dua lensa, lensa objektif dengan fokus kurang lebih 1.000 milimeter dan lensa okuler dengan fokus 25 milimeter. Namun, unit yang digunakan untuk memantau Gerhana Matahari Cincin 26 Desember ini tak dilengkapi dengan finderscope.
“Finder kan buat nyari objek, nah itu harus pakai filter juga sementara kita enggak punya filter buat finder. Kita cari cara lain buat nyari fokusnya (karena) finder enggak pakai filter bisa ngerusak mata kita,” ujar Ukhti Fathimah dari HAAJ.