Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Membandingkan Akun YouTube Ahok dan Jokowi, Siapa Lebih Baik?
30 Januari 2019 7:23 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ada dua persamaan antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan presiden Joko Widodo. Pertama, keduanya pernah menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Kedua, mereka sama-sama bikin konten di YouTube .
ADVERTISEMENT
Ya, setelah bebas dari Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Kamis (24/1) lalu, pria yang kini ingin dipanggil BTP ini sekarang menjadi 'YouTuber' dengan merilis video blog (vlog).
Jauh sebelum BTP, Jokowi juga sudah aktif membuat vlog tentang aktivitasnya sebagai kepala negara ataupun kegiatan lainnya. Jokowi juga dikenal rutin mengunggah konten-konten video di channel resminya yang bernama Presiden Joko Widodo.
Berikut perbandingan channel YouTube Ahok dan Jokowi berdasarkan jumlah subscriber, pendapatan, hingga kontennya.
1. Jumlah subscriber
Membahas jumlah pengikut atau subscriber, Jokowi tampaknya harus gigit jari, dan mengaku keunggulan mantan koleganya saat keduanya memimpin ibukota Jakarta.
Terhitung sejak channel YouTube Ahok yang diberi nama 'Panggil Saya BTP' dibuat pada 13 April 2018, akun itu telah memiliki subscriber mencapai 824.516 pengguna. Vlog perdana Ahok yang di-upload pada 24 Januari 2019 saja sudah ditonton 4,7 juta pengguna dan telah mendapatkan respons 433 ribu like dan 51 ribu komentar.
ADVERTISEMENT
Sementara channel YouTube Jokowi punya 769.464 subscriber, selisih 55.052 subscriber dengan akun milik Ahok. Channel dengan nama Presiden Joko Widodo dibuat pada 6 Mei 2015 atau telah berusia 3 tahun lebih.
Video perdana YouTube Jokowi diunggah pada 27 Mei 2016 dan telah ditonton sebanyak 171 ribu kali dan telah mendapatkan 2,6 ribu like serta 393 komentar. Kini channel YouTube Jokowi memiliki 323 video yang telah di-upload.
2. Menghitung penghasilan
Menjadi YouTuber juga bisa mendatangkan pundi-pundi uang yang terbilang cukup mengiurkan. Tak mengherankan jika majalah terkemuka, Forbes, memasukkan YouTuber sebagai salah satu profesi berpenghasilan besar.
Dengan menggunakan analisis dari situs Social Blade, kita bisa melihat berapa kisaran pendapatan yang akan didapat oleh channel YouTube Ahok dan Jokowi. Dalam situs itu, kisaran pendapatan channel YouTube Ahok per bulan bisa mencapai 289 dolar AS atau Rp 4 juta hingga 4,6 ribu dolar AS atau sekitar Rp 64 juta.
Sementara dari channel YouTube Jokowi bisa mendapatkan keuntungan perbulan yang jauh lebih besar di kisaran 2,9 ribu dolar AS atau Rp 40 juta hingga 46,8 ribu dolar AS atau Rp 659 juta. Untuk soal pendapatan, channel YouTube Jokowi unggul dibandingkan dengan Ahok.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan akun YouTube keduanya diketahui dilakukan oleh tim tersendiri, artinya bukan sepenuhnya dikelola pribadi oleh BTP maupun Jokowi.
3. Kesamaan konten
Meski baru satu video yang di-upload di channel YouTube Ahok, terlihat ada kesamaan dengan konten video yang dibuat oleh Jokowi. Persamaan itu adalah adanya anggota keluarga yang turut meramaikan konten video mereka.
Vlog perdana Ahok yang berjudul 'Pulang' memperlihatkan dirinya sedang berada di dalam mobil, didampingi anak sulungnya Nicholas Sean Purnama. Mereka bercerita tentang Ahok yang baru saja keluar dari penjara.
Jokowi juga tidak jarang membuat konten video dengan anggota keluarganya, seperti anaknya Kaesang atau bahkan sang cucu Jan Ethes yang kini tengah menjadi perhatian.
Dalam satu konten yang diunggah oleh Jokowi adalah video yang menampilkan dirinya sedang berlatih memanah dengan Kesang, atau video yang menampilkan Jokowi sedang bermain dengan sang cucu.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang salah dengan pilihan Ahok atau Jokowi untuk membuat channel YouTube . Pasalnya, saat ini memang telah menjadi primadona banyak orang yang beramai-ramai ingin menjadi YouTuber. Platform streaming video milik Google ini tidak hanya bisa mendatangkan ketenaran saja tetapi juga keuntungan finansial.