Mengenal Dara Khosrowshahi, Pengungsi Iran yang Kini Jadi CEO Uber

29 Agustus 2017 8:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. (Foto: Dara Khosrowshahi/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. (Foto: Dara Khosrowshahi/Twitter)
ADVERTISEMENT
CEO Expedia, Dara Khosrowshahi, menghabiskan waktu sepuluh tahun terakhir untuk berupaya melampaui pesaingnya Airbnb dalam bisnis online travel. Memang tidak mudah, tapi ia bisa dikatakan berhasil. Hal ini terlihat dari pendapatan perusahaan yang meningkat 18 persen dari tahun ke tahun, menurut laporan keuangan Expedia terbaru. Sekarang, Khosrowshahi akan segera menjalani tantangan baru dalam hidupnya. Perusahaan transportasi online yang berhasil membawa teknologi paling berpengaruh dalam satu dekade ini, Uber, telah menunjuk dirinya untuk mengisi jabatan CEO baru menggantikan Travis Kalanick. Dilansir Forbes, investor kabarnya senang dengan pilihan ini, meski disebut sebagai kandidat "gencatan senjata" dari perdebatan yang terjadi dalam diskusi di antara dewan direksi. Saat mantan CEO Uber Travis Kalanick diprotes masyarakat karena bergabung dengan komite penasihat Presiden Donald Trump, Khosrowshahi menyatakan sikap yang sebaliknya. Banyak aksi Presiden AS tersebut yang mempengaruhi kehidupan Khosrowshahi, yang merupakan kelahiran Iran. Ia pindah ke AS bersama keluarganya saat berusia 9 tahun sebagai pengungsi akibat revolusi Iran. "Memang penting mempunyai batas negara yang aman, tapi pada saat yang sama kita tidak bisa melupakan apa yang membawa kita ke sini. Ini adalah negara imigran," ujar Khosrowshahi, kepada Financial Times pada awal tahun 2017.
CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. (Foto: CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. (Foto: CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi/Twitter)
Khosrowshahi memulai kariernya di dunia perbankan sebelum menghabiskan banyak tahun di perusahaan internet IAC milik Barry Diller. Kemudian pada 2005, Khosrowshahi memulai petualangannya bersama Expedia dan menjabat sebagai CEO mulai tahun 2005 di perusahaan travel tersebut. Ia bertarung dengan resesi ekonomi yang memotong biaya travel masyarakat juga melawan perusahaan pemula seperti Airbnb yang mencoba mengalahkan bisnis mereka. Saat mejabat sebagai CEO Uber nanti, Khosrowshahi akan menginjakkan kaki di 'ladang ranjau', terutama karena banyaknya gejolak di dalam internal perusahaan ketimbang kondisi ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Khosrowshahi di kala terjadi pertarungan dalam tubuh direksi antara Kalanick dan Benchmark Capital, investor pertama dan terbesar Uber, menandakan ia siap untuk pertarungan baru. Akan ada banyak pekerjaan yang menanti Khosrowshahi saat memulai jabatan barunya. Beberapa di antaranya adalah gugatan hukum terkait program mobil otonom perusahaan dan juga mencari pengisi jabatan COO (Chief Operation Officer) serta CFO (Chief Financial Officer) yang sedang lowong.