Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mengenal Layanan Tanda Tangan Digital PrivyID
22 Maret 2018 11:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Berkembangnya kejahatan siber di Indonesia tak sedikit yang menyangkut penyalahgunaan identitas, terutama kasus tanda tangan palsu yang marak terjadi. Masalah seperti ini membuat orang-orang memutar otak dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, PrivyID telah melayani berbagai perusahaan ternama seperti Telkom Indonesia, Bussan Auto Finance, Kredit Plus, KlikAC dan Awan Tunai, untuk mendigitalisasi pendaftaran nasabah baru dan penandatanganan dokumen kontrak secara paperless atau tanpa kertas.
Marshall Pribadi mengatakan, selain menghemat waktu dan meningkatkan kepraktisan proses penandatanganan kontrak dua belah pihak, PrivyID juga memberikan efisiensi pengeluaran dana bagi penggunanya.
"Biasanya kalau pernah kredit motor atau mobil, perjanjian kredit, surat pernyataan penyitaan, tidak ada yang kurang dari 20 lembar. Printing, pengiriman dokumen ke pihak lain pengeluarannya bisa sampai Rp 5,4 miliar per bulan. Kalau pakai PrivyID cuma Rp 70 juta per bulan," jelas Marshall tentang pengeluaran salah satu perusahaan pengguna PrivyID.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Iwan, Sales Marketing Director platform P2P lending Indonesia, KlikACC. Ia mengatakan bahwa sebagai perusahaan penyedia layanan peminjaman yang memerlukan banyak dokumen perjanjian, PrivyID memberikan efisiensi baik waktu maupun pengeluaran bagi perusahaannya.
"Sangat membantu sekali. Bulan Februari saja dulu itu kita cuma bisa proses beberapa saja dalam sebulan, tapi sekarang kita bisa miliaran (dana pinjaman)," jelas Awan.
Perusahaan pengguna PrivyID lainnya, Awan Tunai, juga merasa bahwa dengan hadirnya platform layanan otentikasi tanda tangan elektronik, verifikasi nasabah baru serta transaksi peminjaman menjadi lebih cepat dan efisien.
"Ini sangat mudah. Kalau dulunya harus nge-print pakai kertas, dikirim ke pihak satunya, dikembalikan lalu dikirim lagi. Sekarang tidak. Kita pakai PrivyID untuk (proses) 1000 dokumen per bulan. Dan kita percaya banget dengan manajemen PrivyID," kata COO Awan Tunai Windy Natriavi.
Hingga kini, PrivyID telah digunakan oleh sebanyak 1,2 juta pengguna pribadi dan lebih dari 70 perusahaan terbuka dari sektor keuangan.
ADVERTISEMENT
Startup ini didanai oleh empat investor yaitu Telkom, Bank Mandiri, Gunung Sewu, dan Mahanusa Capital. Kini, PrivyID telah meraup investasi sebesar 5 juta dolar AS atau setara Rp 68,8 miliar.