Mengenal Pavel Durov, CEO Telegram yang Bikin Cewek-cewek Salah Fokus

2 Agustus 2017 8:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO dan pendiri Telegram, Pavel Durov. (Foto: Instagram)
zoom-in-whitePerbesar
CEO dan pendiri Telegram, Pavel Durov. (Foto: Instagram)
ADVERTISEMENT
Pemblokiran layanan pesan instan Telegram versi web pada 14 Juli lalu membuat suara netizen yang budiman terpecah jadi tiga. Satu, suara yang pro pemblokiran karena Telegram mengancam keamanan negara. Dua, suara yang kontra karena menilai pemblokiran Telegram bukan solusi menaklukan terorisme. Tiga, adalah suara-suara yang memuji kegantengan Pavel Durov si CEO Telegram. Harus diakui Pavel Durov menjadi pusat perhatian tersendiri, terutama bagi cewek-cewek yang tiba-tiba terpapar foto ganteng Durov di linimasa media sosial. Pria berusia 31 tahun itu mendadak menjadi idola kaum hawa di Indonesia sejak namanya naik ke permukaan terkait masalah yang sedang mendera Telegram. Beberapa dari mereka mungkin segera cari tahu di Google soal identitas Durov. Ada yang langsung stalking akun media sosialnya, ada juga yang dapat pencerahan bahwa Telegram adalah produk kedua yang dibangun Durov setelah sukses membuat VKontakte. VKontakte adalah platform media sosial mahasiswa, yang sempat terkenal di Rusia sejak dirilis pada 2006. Durov mengakui terinspirasi oleh Facebook dalam membangun platform media sosial tersebut. Namun, pada 2014 masa kejayaan VKontakte berakhir setelah pemerintah Rusia memaksa Durov untuk memberikan data lawan politiknya. Durov merasa privasi sangat penting, yang kini bisa kita lihat implementasinya di aplikasi Telegram. Kecewa dengan sikap pemerintah, ia memutuskan pergi dari Rusia dan memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis, sebuah negara dengan dua pulau yang berada di sekitar Laut Karibia. Durov kemudian meluncurkan aplikasi pesan instan Telegram pada 2013, yang mengedepankan sistem enkripsi di dalam pesannya untuk menjaga privasi para penggunanya. Gaya Berpakaian Serba Hitam Kalau masuk ke profil Instagram milik Durov, dia lebih terlihat seperti model, bukan seorang bos organisasi teknologi. Kamu akan menjumpai komentar penuh pujian dari para perempuan. Cukup banyak juga pengikutnya yang berasal dari Indonesia, karena ini bisa dilihat dari banyaknya bahasa Indonesia di kolom komentar.
ADVERTISEMENT
Durov memiliki penampilan yang khas, di mana ia selalu mengenakan pakaian serba hitam. Dan orang Indonesia pun bisa menyaksikan langsung penampilan khasnya itu, ketika ia mengunjungi Jakarta pada hari Selasa (1/8). Kedatangannya ke Jakarta dimaksudkan untuk bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor Kemkominfo. Tentu saja pertemuan ini dilakukan untuk membahas mengenai pemblokiran layanan web Telegram di Indonesia dan juga bagaimana standar yang diterapkan aplikasi pesan tersebut dalam menangkal konten terorisme di saluran publik.
Menkominfo Rudiantara & CEO Telegram Pavel Durov. (Foto: Kemkominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara & CEO Telegram Pavel Durov. (Foto: Kemkominfo)
Durov terlihat mengenakan kaus berwarna hitam dengan ukuran yang pas dengan badannya yang cukup kekar. Lalu celana yang dikenakan, menurut pantauan kumparan (kumparan.com) adalah celana katun yang ukurannya agak lebar. Sepatu hitam juga dipilihnya hari ini, model kets dengan tali. Durov tampaknya merupakan orang yang tidak mau pusing dengan gaya berbusananya, dan ini terlihat dari ketiadaan aksesori yang dia gunakan. Ia bahkan tidak mengenakan jam tangan, cuma sebuah ponsel pintar yang terlihat di genggamannya.
ADVERTISEMENT
Para 'penggemarnya' di sini kemudian langsung menunjukkan histerianya. Banyak cewek-cewek yang gagal fokus malah memperhatikan si Durov, bukan berkonsentrasi dengan maksud kedatangannya ke sini. Bisa disimak dari kicauan beberapa netizen di Twitter jika kamu tidak percaya.
Sepertinya memang orang-orang ini 'mendadak' jadi penggemar Durov. Mungkin sebelum ada kasus pemblokiran Telegram, mereka tidak pernah tahu siapa itu Durov. Ketampanannya berhasil mengalihkan fokus para perempuan dari isu utama yang sebenarnya: dia datang seorang diri untuk berjuang agar Telegram tetap bisa beroperasi di Indonesia. Setidaknya kedatangan Durov membawa kebahagiaan bagi para penggemarnya tersebut. Saat selesai melakukan jumpa pers di kantor Kemkominfo, bahkan banyak orang yang berebut selfie dengannya. Sudah seperti selebriti, bukan? Apa kamu salah satu penggemar Durov? Cewek-cewek, mana suaranyaaa...
ADVERTISEMENT