Mengenal Silicon Valley yang Jadi Contoh Proyek Bukit Algoritma Sukabumi

12 April 2021 8:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Silicon Valley. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Silicon Valley. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Silicon Valley menjadi perbincangan masyarakat Indonesia belakangan ini. Hal tersebut dipicu oleh rencana Indonesia yang akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta pengembangan sumber daya manusia di Sukabumi, Jawa Barat, dengan nama 'Bukit Algoritma'.
ADVERTISEMENT
Proyek Bukit Algoritma ini akan mirip dengan konsep Silicon Valley di Amerika Serikat. Sebagai tahapan awal, nilai total proyek tersebut diperkirakan akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp 18 triliun yang pembangunannya dilakukan di lahan seluas 888 hektar di Sukabumi.
Lantas, apa itu Silicon Valley yang ingin dijadikan contoh proyek Bukti Algoritma di Sukabumi? Bagaimana riwayat berdirinya, dan dari mana asal-usul namanya?
Silicon Valley adalah nama yang identik dengan industri teknologi di Amerika Serikat. Letaknya di daerah selatan dari San Francisco Bay Area, California. Tidak diketahui pasti berapa luasan area dari Silicon Valley ini, namun di daerah tersebut ada sekitar 52 kota kecil dan besar.
Golden Gate Bridge di San Francisco. Foto: Winda Dwiastuti/kumparan
Daerah yang terkenal termasuk San José, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto, Mountain View, Menlo Park dan lainnya. Sementara, Perusahaan-perusahaan teknologi yang sekarang menghuni Silicon Valley, di antara lain adalah Adobe Systems, Apple Computer, Cisco Systems, eBay, Google, Hewlett-Packard, Intel, dan Netflix.
ADVERTISEMENT
Menurut Business Insider, sejarah berdirinya Silicon Valley bermula pada akhir tahun 1800-an ketika pelabuhan San Francisco dijadikan pusat industri telegraf dan radio. Kemudian tahun 1909, daerah San José menjadi rumah bagi salah satu stasiun radio pertama AS.
Lokasi itu terus berkembang hingga tahun 1933, Angkatan Laut AS membeli lahan Moffet Field yang kini menjadi bandar Moffett Federal Airfield di Santa Clara untuk berlabuh dan merawat aircraft USS Macon. Moffet Field lalu menjelma jadi pusat industri dirgantara. Banyak ilmuwan dan peneliti yang mencari nafkah di sana.
Selanjutnya empat tahun berselang pada 1939, William Hewlett dan Dave Packard mendirikan Hewlett-Packard (HP) di Palo Alto, produk awal mereka adalah alat ukur osiloskop. Kemudian, baru pada Perang Dunia II, HP membuat radar serta artileri. Saat itu ukuran komputer masih seluas ruangan.
Markas Google di Silicon Valley, Amerika Serikat. Foto: Shutterstock

Cikal bakal lahirnya Intel, AMD, dan NVidia pionir di Silicon Valley

Sosok William Shockley menjadi orang yang penting dalam berdirinya Silicon Valley. Pada 1940-an, Shockley menciptakan transistor saat berada di Bell Labs. Transistor sekarang dikenal sebagai prosesor komputer.
ADVERTISEMENT
Tahun 1956, Shockley meninggalkan Bell Labs dan mendirikan perusahaannya sendiri, Shockley Semiconductor Labs. di Mountain View. Itu adalah perusahaan pertama pembuat transistor dari silikon, bukan germanium. Shockley pun banyak mempekerjakan lulusan dari Stanford University yang juga masuk dalam wilayah Silicon Valley.
Baru setahun berdiri perusahaan itu ditinggal delapan karyawannya yang jengah dengan sikap Shockley. Para pembelot itu lalu bermitra dengan Sherman Fairchild untuk membuat Fairchild Semiconductor, dan Shockley menyebut mereka "Traitorous Eight" (Delapan Pengkhianat).
Pusat Riset Samsung di Silicon Valley yang dijepret Galaxy S10 Plus. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Namun, beberapa tahun kemudian, banyak anggota Traitorous Eight itu hengkang dan mendirikan perusahaannya sendiri-sendiri. Mereka di antaranya adalah Gordon Moore dan Robert Noyce, yang pada 1968 mendirikan Intel. Tak lama kemudian para mantan karyawan Fairchild dan anggota Traitorous Eight lainnya membantu mendirikan AMD, Nvidia, serta perusahaan dana ventura Kleiner Perkins.
ADVERTISEMENT
Stanford Research Institute yang berada di Silicon Valley juga menjadi lembaga penelitian yang terlibat dalam proyek pemerintah ARPANET, cikal bakal adanya jaringan internet pada tahun 1969. Berkembangnya perusahaan-perusahaan teknologi di kawasan itu kemudian menarik Don Hoefler, jurnalis majalah, Electronic News, yang pada tahun 1971, membuat laporan tentang industri semikonduktor yang diberi judul "Silicon Valley USA."
Artikel itu yang membuat nama Silicon Valley dikenal luas. Ada alasan mengapa Hoefler memilih memberi judul artikelnya tentang semikonduktor dengan nama silicon.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
Pada tahun 1971, banyak perusahaan yang memproduksi chip komputer (seperti Intel) yang beroperasi atau berkantor pusat di daerah yang sekarang dikenal sebagai Silicon Valley. Hoefller lantas berpikir, bahan pertama dalam proses pembuatan chip komputer adalah silicon.
ADVERTISEMENT
Meloncat ke sekarang, Silicon Valley diramaikan dengan hadirnya perusahaan-perusahaan yang menjadi raksasa teknologi dunia. Berkat adanya perusahaan besar seperti Apple, Google, dan Tesla, valuasi Silicon Valley ini kini diperkirakan mencapai 3 triliun dolar AS atau setara Rp 42,32 kuadriliun.