Mengenal YouTuber Li Ziqi: Penghasilan Rp 78 M hingga Hidup Sederhana di Desa

22 Juli 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Li Ziqi, YouTuber asal China Foto: YouTube/Liziqi
zoom-in-whitePerbesar
Li Ziqi, YouTuber asal China Foto: YouTube/Liziqi
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang YouTuber dengan berpenghasilan miliaran rupiah mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Li Ziqi. Youtuber perempuan asal China itu sukses memukau jutaan pasang mata dunia dengan konten-konten video 'sederhana' yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Di channel YouTube-nya yang kini sudah memiliki 11,5 juta subscribes, Li Ziqi memuat konten video tentang kehidupan sehari-hari yang terlihat 'sederhana' mulai dari bercocok tanam, memasak, hingga membuat kerajinan tangan. Semua konten videonya itu mengambil latar belakang pedesaan.

Konten YouTube Li Ziqi

Konten video Li Ziqi mempunyai ciri khas tersendiri. Misalnya, ia tidak banyak berbicara di dalam videonya. Pengambilan gambar selalu memukau dengan gaya sinematik. Setiap video terdapat suara alam yang mengiringi kegiatannya, sehingga membuat para penontonnya betah karena merasa rileks.
Ada 113 video di channel YouTube Li Ziqi sejak akunnya dibuat pada 22 Agustus 2017 lalu. Ia termasuk jarang upload konten. Video yang dibuatnya pun memiliki rata-rata durasi singkat, mulai dari 5 menit hingga 20 menit.
ADVERTISEMENT
Li Ziqi selalu membuat video di tempat kelahirannya di Provinsi Sichuan, China Barat Daya. Ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Sebelum memutuskan menjadi YouTuber, Ziqi mengaku pernah tinggal di kota pada usia 14 tahun dan pernah bekerja menjadi pelayan, tukang listrik, hingga DJ (disc jockey).
Li Ziqi dikenal sebagai sosok yang misterius. Ia jarang menerima wawancara untuk mengenal lebih dekat dengan dirinya dan soal konten video yang dibuatnya. Dalam wawancara dengan media Goldthread, Ziqi bercerita landasan mengapa ia membuat konten video dan konsep yang ia gunakan.
“Zaman sekarang banyak orang yang merasa stres. Jadi aku ingin setelah mereka menonton video-videoku, mereka jadi rileks dan mendapati sesuatu yang indah untuk menghilangkan kecemasan dan stres mereka,” kata Li Ziqi saat diwawancara.
ADVERTISEMENT
Ziqi memang serba bisa, ia kerap menampilkan kemampuannya di video, mulai dari memasak, mencukur bulu domba, bertani, menenun benang, hingga main gitar. Dalam satu video, Ziqi bahkan bisa menunjukan keahlian membuat bangku dan meja dari bambu yang ia gergaji sendiri. Video itu sudah ditonton 47 juta kali.
Li Ziqi, YouTuber asal China Foto: YouTube/Liziqi

Pernah dikritik netizen

Kesuksesan Ziqi tidak datang mulus begitu saja. Ia pun pernah mendapatkan kritik netizen yang mencurigai konten video yang dibuatnya dibantu oleh orang lain, termasuk mempertanyakan apakah itu video nyata atau tidak.
Untuk menjawab kritik netizen, ia membuat video dibalik layar. Ziqi menjelaskan bahwa konten yang dibuatnya dilakukan sendiri, mulai dari meletakan kamera menggunakan tripod untuk setiap shot, menekan tombol rekam dan setop, hingga proses editing.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Ziqi dibantu dengan seorang videografer dan asistennya, tetapi ia masih mengarahkan semua videonya. Ziqi masih bertugas sebagai sutradara dan pengarah adegan dan angle mana yang harus direkam.
"Saya selalu menjadi sutradara video saya. Mulai dari apa yang harus difilmkan hingga teknik pengambilan gambar yang diambil. Seringkali, videografer tahu konsep itu pada saat hari syuting dimulai," kata Ziqi.
Li Ziqi, YouTuber asal China Foto: YouTube/Liziqi

Penghasilan Li Ziqi di YouTube

Walaupun membuat konten yang 'sederhana' tentang kehidupan di desa, Li Ziqi diperkirakan mendapat penghasilan yang fantastis. Berdasarkan situs Social Blade, ia diprediksi memperoleh 330 ribu dolar AS (Rp 4,8 miliar) hingga 5,3 juta dolar AS (Rp 78 miliar) per tahun dari pendapatannya di YouTube.
ADVERTISEMENT
Dari konten video yang dibuatnya Li Ziqi merasa memiliki tanggung jawab di dalamnya. Ia merasa videonya bisa memberikan pengaruh kepada orang lain, maka dari itu ia ingin lebih menekankan ke hal-hal yang lebih bermakna.
"Aku hanya memfilmkan hidupku. Atau lebih tepatnya, aku hanya memfilmkan kehidupan yang aku inginkan. Ini juga berarti saya merasakan rasa tanggung jawab yang lebih besar. saya harus bekerja lebih keras dan lebih menekankan hal-hal yang bermakna," pungkasnya.